Sejumlah siswa Morotai English Center tampak menggelar kegiatan belajar di ruang terbuka pada Selasa, 25 Novemver 2025 sore.
Mereka terlihat duduk berkelompok di area rerumputan depan deretan ruko berwarna-warni di kawasan Central Bussines Districk (CBD) Pulau Morotai yang menjadi pusat aktivitas belajar mereka.
Para siswa tampak sibuk berdiskusi, membaca materi, dan saling membantu memahami pelajaran yang diberikan oleh pengajar di dalam ruangan.
Nayla, pendiri Morotai English Center, menyatakan bahwa metode belajar di ruang terbuka sengaja diterapkan untuk memberikan suasana baru bagi siswa, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan antusiasme mereka dalam memahami materi bahasa inggris.
“Kami ingin siswa merasa bahwa belajar itu bisa menyenangkan dan tidak harus selalu di dalam ruangan. Karena metode seperti ini biasanya membuat mereka lebih aktiv dan dan percaya diri,” ujar Naila, saat ditemui cermat di lokasi belajar.
Ia bilang, kegiatan ini juga menjadi ajang bagi siswa untuk mempererat komunikasi serta membangun kerja sama melalui diskusi kelompok.
“Karena dengan metode belajar variatif ini, kami berharap motivasi dan juga kemampuan siswa dalam berbahsa inggris dapat meningkat,” terangnya.
Kata dia, sejauh ini jumlah siswa yang terdaftar mencapai 218 orang, yang terbagi dalam empat kelas.
“Kalau di databass kita peserta yang terdaftar 218, karena kita ada empat kelas. Per kelas itu satu minggh dua kali selama dua jam,” ujarnya.
Ia bilang, seluruh kegiatan pembelajaran hingga kini dilakukan secara mandiri.
“Kita kerja secara mandiri. Maka harapannya kita bisa dibantu operasional seperti komputer atau laptop, printer, infocus, kamera dan atau tv digital yang sekarang diterapkan di sekolah formal untuk proses belajar-mengajar yang lebih efektif dan inovatif,” tutupnya
