DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Maluku Utara dijadwalkan akan mengikuti kegiatan Indonesia-Russia Trade Tourism and Investment Forum (IRTTF) di Moskow, Rusia, pada 22-29 Mei 2023.
Selain delegasi Indonesia dan tuan rumah Rusia, acara tersebut juga akan dihadiri dua negara lainnya, Kazakhstan dan Belarus.
Ketua DPW Gekrafs Maluku Utara, Imran Guricci mengatakan, dalam kesempatan emas itu, Gekrafs akan membawa sejumlah produk UMKM Maluku Utara ke Rusia untuk dipromosikan.
“Sehingga teman-teman ekonomi kreatif di Maluku Utara gak hanya go nasional. Kita juga berharap go internasional,” jelas Imran saat menggelar konferensi pers di SS Resto Mangga Dua Ternate, Jumat, 19 Mei 2023 malam.
Imran bilang, produk UMKM yang bakal diboyong ke Rusia itu adalah produk olahan kuliner khas Maluku Utara seperti kenari, gula merah. Tapi yang akan menjadi produk unggulan yaitu kopra putih dan briket batok kelapa.
Dua produk unggulan tersebut, menurut ia, memiliki potensi pasar yang cukup tinggi di Rusia, terutama kopra putih.
“Kopra putih itu adalah pertimbangan dari teman-teman di Rusia. Nah, ini yang mau kita jajaki. Ini adalah bahan baku yang turunnya bisa menjadi produk ekonomi kreatif,” timpal Imran.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina DPW Gekrafs Provinsi Maluku Utara, Ishak Naser juga mengatakan, Gekrafs melalui misi dagangan ke Rusia merupakan salah satu jawaban konkret bagi ekonomi kreatif Maluku Utara untuk bisa memperluas dan membuka akses pasar lebih besar.
Jika hanya terfokus pada pasar domestik, maka menurutnya, produk lokal akan berhadapan dengan persaingan pasar yang cukup ketat, dan tentunya akan menjadi lebih sulit bagi pelaku UMKM bisa lebih berkembang.
“Jadi kita perlu memikirkan bahwa dunia tidak selebar daun kelor kan, nah Rusia ini salah satu contoh. Besok-besok mungkin bisa negara lain lagi yang bisa kita bidik sehingga kita mendapatkan akses pasar yang lebih besar,” kata ia.
Dengan terbukanya akses pasar yang semakin luas, sambung ia, maka pelaku UMKM bisa meraih lebih banyak pangsa, produk-produk ekonomi kreatif bisa terpasarkan dengan baik secara berkelanjutan.
Meski ada usaha perluasan akses pasar ke luar negeri, namun Ishak mengingatkan agar Gekrafs bisa tetap mempertahankan pasar domestik. Sehingga, pasar domestik tidak diisi dan didominasi produk UMKM negara lain.
“Sekarang kita tahu Malaysia dengan Vietnam itu lagi gencar-gencarnya, bisa menjadi pesaing yang lebih kuat bagi Indonesia nanti untuk pasar domestik, nah ini jangan sampai kita kendor di situ,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara ini juga mengingatkan agar pelaku UMKM lokal bisa menjaga kualitas produknya di pasar.
Selain ekonomi kreatif di bidang produk makanan dan nonmakanan, Ishak juga menyarankan agar Gekrafs bisa berkiprah ke bisnis perfilman.
Menurut ia, bisnis perfilman perlu dibidik, karena Maluku Utara memiliki studio alam yang tidak kalah bagus untuk produksi film nasional.
“Saya berharap teman-teman di Gekrafs juga bisa berkiprah di bisnis yang satu ini, karena ini juga menjanjikan ke depan,” pungkasnya.
————
Penulis: Muhammad Ilham Yahya
Editor: Ghalim Umabaihi