Suara Sultan Husain Alting Sjah terbata, matanya berkaca-kaca, saat menceritakan perjuangan sang kakek Sultan Zainal Abidin Sjah, gubernur pertama Irian Barat. Pemerintahan Belanda yang masih merongrong wilayah Indonesia, khususnya Irian Barat, usai kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 membuat Sultan Zainal juga menjadi sasaran.
Irian Barat merupakan bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Tidore.
“Kami punya rumah di Gamtufkange hancur karena perjuangan bersama-sama dengan Bung Karno pada saat itu. Mama ade saya masih kecil, punya susu kaleng dirampas, hingga beliau tidak bisa dapat asupan susu,” ungkap calon gubernur Maluku Utara itu dalam Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDI Perjuangan Maluku Utara di Royal’s Function Hall Ternate, Jumat, 8 November 2024.
Meski begitu, Sultan Zainal tetap berdiri di barisan Soekarno selaku Presiden RI pertama. Ia bahkan ikut membantu mengembalikan Irian Barat ke pangkuan RI hingga diangkat menjadi gubernur pertama Irian Barat.
Puluhan tahun kemudian, jasa sang kakek tak terlupakan anak turunan Bung Karno. Hal ini dibuktikan dengan penyerahan rekomendasi PDIP tanpa syarat dari PDIP yang dipimpin Megawati Soekarno Putri, putri Bung Karno, kepada cucu Sultan Zainal, Sultan Husain.
“Saya tanya ke Muhammad Sinen (Ketua DPD PDIP Malut, red) kenapa Ibu Mega mau kasih rekomendasi ke saya? Menurut Muhammad Sinen, Ibu Mega adalah putri Proklamator yang benar-benar tegak lurus pada pendirian perjuangan ayahnya,” tutur cagub nomor urut 1 itu.
Sultan Husain yang didampingi wakilnya Asrul Rasyid Ichsan pun menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan penuh PDIP yang semakin memperkuat langkahnya memimpin Malut.
“Saya dapat B1KWK itu gratis, tidak ada satupeser pun yang dibayar. Banyak orang mengatakan PDIP itu partai yang begini dan begitu seolah mendiskreditkan bahwa partai ini tidak suci dan tidak bernilai agama, tapi ternyata apa yang partai lain lakukan justru bertentangan dengan apa yang seluruh agama ajarkan,” ujar Sultan Husain di hadapan Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Wasekjen Bidang Kesektariatan Aryo Adhi Dharmo.
“Partai lain yang bilang bebas dari mahar, tapi ketika saya berusaha mendapatkan rekomendasinya sangat sulit karena harganya sangat mahal. Bahkan kalau harganya murah pun saya tidak akan bayar, karena saya tidak mau mencederai dan menodai perjalanan politik dengan cara menyogok sana-sini,” sambungnya.
Ia menegaskan, jika terpilih, dirinya akan fokus pada pembangunan yang berorientasi pada kepentingan rakyat serta peningkatan kesejahteraan di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, kesehatan, hingga pendidikan.
“Kami maju dengan keyakinan dan visi untuk membawa Maluku Utara menjadi lebih sejahtera. Dengan dukungan penuh dari PDIP, saya dan Asrul siap bekerja keras menghadirkan perubahan yang berlandaskan kepentingan rakyat,” tegasnya.
Selain komitmen untuk kesejahteraan masyarakat, Husain juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam pemerintahan.
Menurutnya, Maluku Utara membutuhkan pemimpin yang bisa membawa stabilitas dan menjadi teladan dalam hal integritas.
Husain juga berbicara mengenai pentingnya peran PDIP dalam pilkada kali ini. Ia berharap agar seluruh kader dan pendukung tetap solid serta konsisten dalam memperjuangkan visi dan misi.
“Saya tidak ragu lagi, saya akan berlayar dengan PDIP. Moncong putih saya percaya 2024, 2029, akan memerahkan seluruh Jaziratul Mulk,” ucapnya.
Kehadiran Sultan Husain dalam RAKERDASUS ini bukan sekadar untuk meminta dukungan, namun juga memperkuat komitmennya sebagai calon gubernur yang siap mendengar dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Husain berharap, dengan dukungan PDIP, ia dan Asrul dapat menjadi pemimpin yang membawa perubahan positif bagi masa depan Maluku Utara.