Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara, lebih serius menangani masalah sampah.
HMI Ternate meminta agar pemerintah menambah jumlah armada pengangkut sampah di setiap kelurahan.
Hal itu disampaikan HMI melalui unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Ternate, pada Senin, 8 September 2025.
Tidak hanya itu, mereka juga menuntut penyelesaian polemik sengketa lahan antara warga Kelurahan Ubo-ubo dengan Polda Maluku Utara.
Terkait hal itu, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman yang menemui massa aksi menjelaskan bahwa pemkot tengah berupaya mengurangi volume sampah dari sumber awal.
“Terkait sampah, saat ini kita sedang berupaya mengurangi sampah dari sumber awal. Jadi masyarakat digeser cara berpikirnya agar sampah sejak awal sudah terpilah. Makanya tempat sampah mulai dikurangi, karena tujuannya mengurangi sampah dari awal,” jelas Tauhid.
Meski begitu, ia mengakui pelayanan sampah di Kecamatan Ternate Selatan belum sepenuhnya optimal. Pemkot berjanji dalam waktu dekat akan menambah armada kecil seperti L300 untuk memudahkan pengangkutan sampah.
Sementara terkait polemik lahan Ubo-ubo, Tauhid menegaskan pihaknya hanya berperan sebagai penengah.
“Pemerintah daerah tidak masuk sebagai aktor dalam konflik ini, kami hanya membantu memfasilitasi. Kemarin saat Menteri Pertanahan datang, saya sudah minta solusi. Katanya karena ini tanah Polri, maka solusinya lewat penegasan Hak Pengelolaan Lahan (HPL),” tutupnya.