Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Maluku Utara kedatangan tamu Kakanwil Kemenag Amar Manaf di sekretariat, dalam agenda kunjungan dan berdiskusi, Sabtu, 10 Juni 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenag Maluku Utara merespons problem keumatan yang kian menumpuk di sekitar masyarakat.
Menurut Amar, secara umum, ada dua indikator yang dapat mengganggu kondisi keumatan itu. “Pertama, secara kuantitas kita unggul tapi keunggulan itu tak berbanding dengan kualitas keimanan secara kolektif. Ada banyak pengabaian yang dilakukan secara sadar,” kata Amar.
Kedua, sambung ia, kecenderungan dunia secara terstruktur mulai meminimalisir pendidikan agama sehingga kalah bersaing dengan tuntutan kemajuan teknologi.
Karena itu, ia minta, ICMI secara kelembagaan menawarkan pentingnya dibuatkan peta dakwah yang komprehensif dan berbasis data. Termasuk menjangkau banyak aspek, mulai dari literasi dakwah yang belum sepenuhnya menjawab problem kemanusiaan, basicly membaca dan menuliskan Al-Qur’an yang belum optimal.
“Juga, minimnya pendidikan dan tanggung jawab keluarga serta pemberdayaan ekonomi umat yang miskin,” jelasnya.
Di ujung diskusi, Kakanwil menceritakan kisah di balik pendirian Universitas Al Azhar. Ia menjelaskan, Perguruan Tinggi Islam terbesar ini didirikan oleh sembilan orang baik. Di awalnya, mereka bersepakat jika ada keuntungan maka akan dibagi sepuluh.
“Siapa yang kesepuluh itu? Ternyata keuntungan yang didapat dibagikan juga untuk Allah SWT. Apakah Allah butuh? Tidak. Kitalah yang mesti berbagi karena Allah adalah sumber segalanya,” tandasnya.
Ketua ICMI Orwil Maluku Utara, DR. Kasman Hi. Ahmat menyebut, diskusi tersebut adalah bagian dari konsolidasi kultural ICMI untuk mencari solusi dari berbagai problem yang dihadapi umat Islam saat ini.
“Kita akan berdiri bersama Kanwil Agama, menyediakan data, mencari solusi dan ikut mengawal penyelesaian masalah hingga tuntas,” kata Kasman mengakhiri. (RLS)
———
Editor: Ghalim Umabaihi