Paslon Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara Muchlis Tapi Tapi dan Tonny Laos (Manis) mengungkap banyak kecurangan Pilkada serentak 2024 di Halmahera Utara, Maluku Utara.
Kecurangan yang dilakukan menurut Paslon Manis nomor urut 1 ini, mulai dari keterlibatan penyelenggara, ASN aparatur desa, hingga kepala desa melakukan pengancaman serta adanya tindakan politik uang.
Muclis mengatakan, saat ini tim hukum dan tim data telah memeriksa seluruh hasil berdasarkan form C1. Dilihat dari penyebaran surat suara pihaknya menduga ada kecurangan yang masif dan terstruktur.
“Kecurangannya terstruktur, mulai dengan keterlibatan penyelenggara tingkat bawah, melibatkan aparatur desa dan ASN. Fakta-fakta yang kita temukan di lapangan yang pertama ketidaksesuaian jumlah DPT yang menggunakan hak pilih,” ucapnya, Kamis, 28 November 2024.
Muchlis menambahkan, sepanjutnya jumlah yang menggunakan hak pilih melebihi jumlah surat suara yang diterima, hingga adanya dugaan money politik di beberapa TPS yang melibatkan aparatur desa dan ASN.
“Tak hanya itu, ada juga yang terjadi kucing baca tusa itu terjadi di beberapa TPS. Ada juga pengrusakan surat suara, bahkan sampai 69 surat suara. Semua ini menjadi temuan kami dan akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Wakil Bupati 2 periode ini mengharapkan penyelenggara bersikap netral karena indikasi tindakan kecurangan KPPS itu terkoordinasi dengan baik. Anggota KPPS berani melakukan kecurangan ini karena ada bekingan manya disebut terstruktur.
“Tidak mungkin KPPS mengambil langkah-langkah ini, misalnya ada undangan yang digunakan orang lain, sementara yang bersangkutan datang ke TPS undangannya sudah digunakan orang lain. Ada juga yang mencoblos berulang kali, bahkan ada anak dibawa umur juga ikut mencoblos. Ada lagi warga Halmahera Barat yang juga ikut mencoblos,” sesalnya.
Muclis bilang, pihaknya telah mengantongi sejumlah bukti berupa video-video keterlibatan ASN, beberapa Kades yang diduga melakukan money politik, bahkan melakukan pengancaman dan tekanan berkaitan dengan BLT dan PKH pihaknya mengantongi itu.
“Kami sangat menyangkan, karena berharap Pilkada bisa berjalan dengan baik. Kalau menggunakan pola-pola kayak begitu kami ini ada ahlinya sudah, tetapi kita ingin melaksanakan demokrasi ini dengan jujur, kami sayangkan proses ini dicederai bahkan meraih kemenangan dengan cara-cara culas. Kalau ini berjalan dengan baik Paslon Manis menang, kami punya data, kami punya hasil survei,” pungkasnya.