Muhammad Kasuba: Etika Adalah Kunci Lahirnya Politik Santun

Bakal Calon Gubernur Maluku Utara Dr. Muhammad Kasuba. Foto: Istimewa

Bakal Calon Gubernur Maluku Utara Muhammad Kasuba (MK) mengingatkan seluruh tim relawan dan simpatisannya agar selalu menjaga silaturahmi di tengah masyarakat kendati berbeda pilihan.

Menurut Muhammad Kasuba, dengan adanya silaturahmi yang baik maka Pilkada 2024 sejatinya dapat berjalan dengan damai tanpa permusuhan di antara simpatisan dan relawan.

“Ingat bahwa pilkada merupakan ajang mencari pemimpin. Perbedaan politik adalah hal yang biasa dalam demokrasi. Jangan utamakan amarah dan emosi, tapi utamakan silaturahmi. Rangkul semua kalangan, supaya bisa beralih ke MK-BISA,” kata dia, Jumat, 13 September 2024.

Baca Juga:  Bassam Kasuba Resmikan Paud Ar-rahman Bina Ilmu dan Posyandu di Halsel

Ia juga meminta tim sukses dan pendukungnya untuk selalu mengedepankan dan menjunjung tinggi etika serta adab dalam berkomunikasi untuk memenangkan MK-BISA di Pilkada 2024.

“Politik yang santun harus kita bangun dengan cara merangkul, dengan menjauhi narasi dan pernyataan yang menyinggung orang lain yang dapat mengakibatkan perselisihan. Jaga kekompakan dan komunikasi, hingga mencapai hasil yang terbaik pada 27 November mendatang,” ujarnya.

Bagi MK, etika menjadi salah satu kunci lahirnya politik yang santun, saling menghargai dan menguatkan, serta kompetisi politik yang fair.

Baca Juga:  Galim Umabaihi Pimpin Cermat Partner Resmi Kumparan, Gantikan Faris Bobero

“Kalau etika dan nilai-nilai moral sudah menginspirasi dan mengkristal dalam diri relawan dan simpatisan, maka akan lahir politik yang santun, menghargai dan menguatkan, serta kompetisi yang fair,” ucapnya.

“Etika harus menjadi pegangan setiap individu yang terlibat dalam kerja-kerja pemenangan MK-BISA di lapangan. Tunjukan bahwa kita semua adalah kontestan pilkada yang fair dengan tetap berpegang pada etika dan nilai-nilai moral,” lanjut politisi PKS tersebut.

Dia mencontohkan bagaimana etika aktor-aktor politik pada pemilu di Australia beberapa waktu lalu. Pihak yang kalah mengakui kekalahannya serta ikut mendukung pemerintahan yang terpilih dalam kompetisi pemilu.

Baca Juga:  Masjid Al Kautsar di Halsel Dapat Hibah Rp 2,3 Miliar

“Lihatlah pemilu di Australia, yang kalah mengajak pemilihnya mendukung pemenang dan yang menang menyampaikan terimakasih atas dukungan pesaingnya, begitu jug ayang terjadi pada pilpres yang baru saja kita lewati dalam tahun ini,” tutupnya.