Kekurangan air bersih kini telah menjadi masalah umum di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara. Kondisi ini terjadi pasca banjir pada 24 April 2025 yang merusak jaringan distribusi air dari sumber utama di Desa Tolabit.
Empat desa seperti Tolabit, Beringin Agung, Makarti, dan Torawat, sangat bergantung pada sumber tersebut, sehingga ketika alirannya terputus, warga harus menyesuaikan diri tanpa pasokan air bersih selama hampir tiga pekan. Aktivitas sehari-hari, termasuk memasak, mencuci, hingga menjaga kebersihan diri, menjadi tantangan tersendiri di tengah keterbatasan yang ada.
Melalui program NHM Peduli, PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) merespons cepat kebutuhan mendesak tersebut. Bantuan berupa pipa, selang, dan material instalasi lainnya segera
dikirimkan untuk menyambung kembali aliran air bersih dari sumber di Desa Tolabit menuju desa-desa terdampak. Dan, tepat pada 12 Mei 2025, seluruh pekerjaan instalasi selesai
dilaksanakan.
Warga antusias menyambut bergotong royong dalam memperbaiki jaringan air tersebut. Bagi masyarakat, kembalinya akses air bersih bukan hanya solusi teknis, tetapi langkah penting dalam menjaga kesehatan, kelayakan hidup, dan aktivitas sehari-hari.
“Setelah 18 hari keran air kami kering, akhirnya air bersih kembali mengalir deras memenuhi kebutuhan dapur kami. Terima kasih NHM, khususnya Pak Haji Robert. Bantuan ini adalah
berkah bagi keluarga kami,” kata Sarkina, seorang ibu rumah tangga di Desa Tolabit.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat, Departemen Kinerja Sosial & Urusan Regional (KS-UR) NHM, Rustam Munawar, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kami bersyukur proses ini berjalan dengan lancar berkat kolaborasi solid antara tim internal KS-UR, dengan lintas departemen NHM, pemerintah kecamatan dan desa, serta partisipasi aktif masyarakat. Semoga akses air ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan dirawat bersama untuk kepentingan jangka panjang,” ucapnya dan mengakhiri.