News  

Pemkot Ternate Pastikan Pembangunan Dermaga Sulamadaha-Hiri Siap Dirampungkan

Kadis PUPR Kota Ternate, Rus'an M Nur Thaib. Foto: Rian/cermat

Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, memastikan segera merampungkan pembangunan dermaga penyebrangan Sulamaha-Pulau Hiri dan seluruh fasilitas pendukungnya.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate, Rus’an M Nur pada Kamis, 16 November 2024.

Rus’an menyebut bahwa pembangunan Dermaga Sulamadaha-Hiri dipastikan akan selesai di masa kepemimpinan Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman.

“Tak perlu khawatir, pak wali kota janji untuk menyelesaikan pelabuhan Hiri di masa jabatan beliau,” kata Rus’an.

Dia bilang, PUPR sudah mulai melaksanakan pemasangan bodi brekwater dan sebagian tetrapot dengan anggaran yang tersedia sekitar 2,2 miliar pada pengerjaan sebelumnya.

Brekwater yang panjangnya 83 meter, kata dia, pada tahun ini sudah ada progres pengerjaan dengan dibangunnya brekwater sekitar 25 meter.

“Bisa juga dia lebih paling bisa sampai 30 meter, karena ini sesuai dengan elefasi dasar laut. Untuk di tahun ini progres pengerjaannya sudah mencapai 70 persen mendekati 80 dan kita target untuk proyek di tahun ini bisa selesai di desember nanti,” ujarnya.

Ia bilang, untuk sisanya nanti akan di selesaikan pada tahun 2024 dengan sisa panjang brekwater yang akan di bangun sekitar 50 meter lebih.

“Nah kedalaman yang berfariasi antara ujung tanjung sampai ke 80 meter kedepan itu memang elefasinya berbeda sehingga anggaran tambahan yang dibutuhkan lagi sekitar 10 miliar agar tetrapot itu bisa selesai, yang mana ada 2.850 tetrapot lagi yang harus kita buat,” katanya.

Perlu juga diketahui, lanjut Rus’an, bahwa brekwater yang menggunakan tetrapot ini, baru pertama digunakan di Maluku Utara.

“Untuk Maluku Utara sendiri belum perna ada model brekwater yang menggunakan tetrapot, ini baru pertama di Ternate khususnya sulamadaha,” timpalnya.

Baca Juga:  Ubaid Dapat Surat Tugas Konsolidasi dari DPP Demokrat, Peluang Besar Kantongi Rekomendasi

“Bahkan BWS pun belum pernah menghunakan ini, karena masih biasanya menggunakan batu saja. Kota Ternate pertama sekali menggunakan ini,” lanjut Rus’an

Ia menuturkan, karena baru pertama kali digunakan medel tetrapot ini, masih banyak keterbatasan alat yang digunakan.

“Misalnya untuk alat mencetak tetrapot saja hanya ada 12 buah yang dimiliki perusahan, tapi yang bisa dipakai hanya 10 buah saja,” bebernya.

Olehnya itu, butuh waktu pengerjaan yang lama karena keterbatasan tersebut.

“Kalau kita bagi cetaknya perhari 10 buah berarti butuh waktu 200 hari lebih. Maka dari itu dalam penggagarannya itu masuk di tahun depan sehingga waktu pengerjaan kita itu lama,” jelasnya.

Perlu diketahui juga, bahwa di penganggaran tahun depan bukan hanya untuk pembangunan talut penahan ombak saja, melaikan ada bebera aitem juga yang akan di bangun.

“Ada tambatan perahu yang akan kita ganti ke yang lebih layak, karena tambatan perahu yang ada saat ini sudah tidak layak untuk dipakai, selain itu ada selter ruang tunggu, pengaspalan dan penerangan di area pelabuhan,” pungkasnya.

—–

Penulis: Muhammad Ilham Yahya

Editor: Rian Hidayat Husni