Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara (Halut) melakukan panen raya dan penanaman perdana pembenihan padi di Kecamatan Kao Barat, pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Kegiatan ini merupakan kerja sama Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Maluku Utara dan kelompok tani Rizki Tani dan Tirto Utomo Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara.
Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Maluku Utara, Dr. Abdul Syukur Syarif, menyampaikan luar biasa karena berkat dari kerja sama semua pihak. Kerja sama dari mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah sampai petani. “Oleh karena itu, jika kita ingin membangun daerah ini maka harus ada kolaborasi dua pihak. Insya Allah pertanian kita semakin baik dan meningkat,” katanya.
“Hari ini kita bisa melihat dengan seksama bahwa para petani kita ini terutama bapak Sugito ini bagaimana mewujudkan petani yang maju, modern dan mandiri,” sambungnya.
Abdul juga bilang, benih yang pihaknya tanam merupakan benih yang diminta dan dikirim langsung oleh Direktorat Perbenihan Kementrian Pertanian RI yang diberikan secara gratis oleh pemerintah karena melihat semangat para petani. Sementara padi yang dipanen tadi merupakan Varietas Inpago 13 Fortiz dan Padi Umur Genjah Varietas Cakra Buana Agritan yang juga untuk mencegah stunting.
“Harapan kita bersama bahwa kolaborasi semua pihak agar dapat menciptakan petani yang maju, mandiri dan modern dapat terlaksana,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara, Muhtar Husein mengatakan, pada tahun 2024 pihaknya telah menetapkan sasaran target produksi untuk Provinsi Maluku Utara sebesar 52.000 ton gabah kering setara dengan 32, 455 ton beras.
“Sedangkan kebutuhan provinsi Maluku Utara untuk konsumsi kita 131.265 ton. Produksi padi kita di 2024 28.169 ton gabah kering atau setara dengan 15.762 ton dan sampai pada Agustus 2024 produksi kita mencapai ± 32.000 Ton,” jelasnya.
Ia juga bilang, tahun ini di beberapa daerah bahwa produksi pihaknya dari luasan yang ditargetkan mengalami penurunan karena beberapa faktor yakni alih fungsi lahan dan sebagainya.
“Dalam kegiatan ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik BSIP, Dinas Pertanian maupun anggota TNI. Bahwa semua daerah kita tahu bahwa di setiap kegiatan pasti ada Babinsa. Oleh karena itu saya mengapresiasi atas upaya TNI dalam hal ketahanan pangan,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Halmahera Utara,Ir. Frans Manery, saat dikonfirmasi menjelaskan, sebuah keberhasilan petani, harus ada beberapa unsur mulai dari benih yang unggul, pengolahan tanah yang baik, mengendalikan semua penyakit dan ketepatan waktu. Itu sangat menentukan kwalitas dan produktivitas pertanian.
Frans juga berterima kasih kepada bapak Sugito bahwa dengan metode dalam mengendalikan hama. Termasuk penyakit serta alsintan yang dilakukan merupakan sebuah inovasi petani modern. Ia berharap inovasi ini dapat ditularkan kepada semua kelompok tani.
“Selaku kepala daerah kami berikan apresiasi untuk para petani. Ini menjadi evaluasi kita semua, sebagai pemerintah bagaimana kita berusaha memudahkan segala kebutuhan petani sehingga petani memperoleh pupuk dan sarana pertanian yang layak,” pungkasnya.