News  

Sampaikan Pidato Perpisahan, Ini Tiga Pesan Prof. Djidin untuk Dosen Muda FUAD IAIN Ternate

Prof. Dr. M. Djidin, M.Ag saat menyampaikan pidato perpisahan. Foto: Istimewa

Civitas akademika Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, resmi melepaskan satu guru besarnya, Prof. Dr. M. Djidin, M.Ag, yang akan memasuki purna bakti pada 1 Juli 2025.

Acara pelepasan tersebut berlangsung di Auditorium Kampus IAIN Ternate, pada Rabu, 25 Juni 2025, pukul 10.00 WIT.

Pelepasan itu digelar dengan acara pokok pidato Valediktori atau pidato perpisahan Prof. Dr. M. Djidin, M.Ag. Dalam pidatonya, Prof. Djidin menjelaskan, kegiatan ini adalah tradisi di sebuah komunitas akademik ketika melepas anggota komunitasnya yang memasuki purna bakti.

Prof. Djidin, demikian biasa disapa, dengan bidang keahliannya Ilmu Tafsir Al-Qur’an, telah mencurahkan energi pengabdiannya selama 33 tahun dan 3 bulan. Pada tanggal 1 Juli tahun ini, ia mengusaikan amanat negara dan agama dalam mengajarkan dan mengembangkan pengetahuan.

Prof. Djidin menanamkan nilai tanggungjawab keilmuan dan kemanusiaan kepada mahasiswanya di kampus hijau yang terletak di kawasan Dufa-Dufa Ternate.

Di akhir pidato perpisahan itu, Prof. Djidin menyampaikan pesan kepada para dosen muda. Pertama, kata ia, menjadi dosen bukan sekadar profesi, tetapi adalah panggilan intelektual dan moral. “Kita dititipkan amanah, untuk membentuk akal dan membina jiwa,” ujar Prof. Djidin.

Kedua, sambung ia, menjadi dosen berarti hadir bukan hanya di depan kelas, tapi juga dalam kehidupan mahasiswa. “Ilmu yang kita bagikan hari ini bisa menjadi lentera bagi mereka jauh setelah mereka meninggalkan kampus,” jelas Prof. Djidin.

Dan yang ketiga, menurut ia, perjalanan akademik bisa dipercepat jika kita jeli melihat peluang. Jalan menuju Guru Besar bisa diraih dengan strategi yang tepat dan niat kuat.

Menutup pidatonya, Prof Djidin mengatakan, purna bakti bukanlah titik akhir, melainkan awal dari perjalanan baru.

Baca Juga:  Malut United Rekrut Wahyu Prasetyo untuk Perkuat Barisan Pertahanan

“Saya mungkin tidak lagi duduk di ruang dosen atau hadir di rapat-rapat kampus. Tapi, Insha Allah, saya tetap menulis, tetap berdakwah, tetap belajar, dan terus berusaha memberi manfaat lewat cara yang berbeda,” ucapnya.

“Saya ijin pamit dari tugas formal di kampus ini. Saya yakin, IAIN Ternate akan terus berkembang dan memainkan peran penting sebagai pusat ilmu pengetahuan di kawasan Timur Indonesia,” tutup Prof. Djidin.

Acara tersebut diakhiri dengan salam salaman Prof Djidin dengan kolega dosen, pegawai, dan mahasiswanya.

Penulis: Tim cermatEditor: Ghalim Umabaihi