Warga Desa Tioua, Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara, tersambar petir saat melaut di perairan pulau Kolorai. Satu dari tujuh korban itu tewas di tempat kejadian tersebut. Sementara, tiga orang masih dirawat di RSUD Tobelo.
Korban yang tewas itu diketahui bernama Bayu Kantohe. Sementara yang selamat, antara lain Riki Pattiasina (40), Rio Hariyawan (23), Gerald Berhandus (14), Safa Pattiasina (14 ), Piterson Budiman (51), dan Leman Lumping.
“Ya, benar ada warga Desa Tioua yang tersambar petir,” Kata Kasi Humas Polres Halut, Iptu Deny Salaka ketika dikonfirmasi cermat, Senin, 1 Juli 2024.
Deny menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIT, saat mereka hendak melaut dengan Pajeko (kapal ikan) milik Jefri Kaolang. Saat itu Riki berada di bagian kamar Komando bersama Bayu Kantohe.
“Sekitar pukul 05.00 WIT tiba-tiba terdengar suara menggelegar dan disertai dengan cahaya petir yang sangat cepat kemudian menyambar di bagian atas kamar Komando. Serentak mereka yang berada di kamar komando terjatuh. Ada juga saudara mereka yang hampir tidak sadarkan diri,” ujar Deny mengutip keterangan saksi.
Selang beberapa menit, Riki sadar dan melihat saudara Bayu Kantohe tergeletak di sampingnya. Ia kemudian mengecek taman-teman mereka yang lain, tapi hanya Bayu yang tidak sadarkan diri.
“Atas kejadian tersebut, Riki bersama pemilik Pajeko dan teman-temannya tidak lagi melanjutkan melaut. Mereka berputar arah dan kembali ke Desa Tioua untuk melakukan pertolongan terhadap korban,” ucapnya.
Sekitar pukul 05.30 WIT mereka tiba dan mengevakuasi korban ke RSU Tobelo bersama teman-teman yang lain, yang masih mengalami Trauma.
Selang beberapa jam, sekitar Pukul 09.00 WIT, personil Polsek Tobelo Selatan Bripka Lambertus Wattimena bersama Dinas BPBD Halut mendatangi rumah korban sekaligus monitoring atas peristiwa kecelakaan yang menimpa keluarga korban.
“Untuk saat ini korban yang meninggal bersama tiga orang lainnya sementara mendapat penanganan medis di RSU Tobelo,” katanya.
Deny menambahkan, peristiwa tersebut, menurut keluarga, murni kecelakaan yang mengakibatkan Bayu Kantohe meninggal dunia karena tersambar petir.
—–
Penulis: Agus Salim Abas
Editor: Ghalim Umabaihi