Puluhan operator armada sampah roda tiga yang tersebar di 14 Kelurahan, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara kesulitan melakukan aktivitas pengangkutan sampah lantaran terkendala BBM.
Salah satu operator mengaku, mulai bulan Desember 2024-Februari 2025 pihaknya kesulitan melakukan pelayanan dikarenakan jatah BBM mengalami keterlambatan.
“Jadi tiap minggu itu jatah BBM yang kita dapat 10 liter. Namun, mulai bulan Desember tahun kemarin sampai Februari 2025 ini jatah BBM itu sering terlambat,” ungkap salah satu operator sampah yang enggan disebutkan namanya, Senin, 10 Februari 2025.
Sementara Camat Ternate Utara, Sunarto M Taher ketika dikonfirmasi mengungkapkan, jika BBM operator sampah memang belum keluar untuk 2 bulan terakhir yakni November-Desember 2024.
“Untuk BBM ini sudah masuk dalam penginputan, hanya saja untuk proses pencairannya masih menunggu petunjuk dari keuangan. Kalau sudah ada petunjuk itu maka kami tinggal lakukan permintaan saja,” ujar Sunarto.
Sunarto bilang, untuk menutupi keterlambatan tersebut pihaknya mengambil inisiatif untuk memberikan ongkos BBM secara mandiri.
“Jadi kami berikan suport kepada para operator menggunakan dana mandiri, biar sampah ini bisa terangkut. Sebab, kalau kita harus menunggu maka para operator ini pasti tidak melakukan pelayanan, maka dari itu harus ada inisiatif dari kita selaku pemerintah di Kecamatan,” jelas Sunarto.
Terpisah, Kepala Bidang Kas Daerah (Kasda) BPKAD Kota Ternate, Amirudin Abd Hamid mengaku anggaran BBM untuk para operator sampah di kecamatan itu tidak ada masalah.
“Untuk BBM di kecamatan itu tidak ada masalah, karena tidak termasuk hutang. Jadi tinggal dari kecamatan ajukan saja permintaan untuk anggaran BBM ini,” ujarnya.