“Kantor Desa Sunyi”. Tiga kata itu menempel di dinding depan Kantor Desa Kusubibi, Kecamatan Bacan Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Bagaimana tidak, sejak dilantik oleh Bupati Halmahera Selatan, Usman Sidik pada Januari 2023, Kepala Desa Kusubibi, Muhammad Abdul Fatah belum sekalipun tunjung hidung di kantor desa. Warga yang geram pun melakukan protes sembunyi-sembunyi dengan mencoret tembok kantor.
“Barangkali itu bentuk protes akibat kepala desa yang jarang berkantor,” ucap HJ (24), salah satu warga Desa Kusubibi.
Menurut HJ, lima bulan usai dilantik, warga yang hendak melakukan pengurusan tak pernah melihat kepala desa di kantor. Bahkan, kantor desa selalu kosong saat jam kerja dari Senin sampai Jumat.
Sukri, yang juga warga Desa Kusubibi membenarkan hal itu. Ia sendiri merasa geram karena tidak pernah menemui kepala desa saat dibutuhkan.

“Amper lima bulan ini kepala desa tara pernah masong kantor. Dia dapa lantik dari 6 Januari 2023 tapi sampe bulan Mei ini tong tara lia dia di kantor,” ucap pria berusia 41 tahun yang ingin namanya disamarkan.
Salah seorang pemerintah desa saat disembangi ke rumahnya mengaku kalau Kepala Desa Kusubibi, Muhammad Abdul Fatah sempat masuk kantor pada bulan Februari saat menggelar Musyawarah Desa (Musdes). Pasca dari itu, ia tak lagi berkantor.
“Seingat saya, kepala desa masuk kantor pas bikin Musdes di bulan Februari. Dan di bulan itu juga kantor desa sempat aktif beberapa hari,” ucap pria yang tak mau namanya dipublish. Ia lalu menyarankan agar melihat absen desa di kantor.
“Supaya lebih jelas, coba lia absen desa di kantor tu,” saran pria itu.

Setelah dicek, ada sebuah buku album tergeletak di atas meja. Dari buku album itu juga diketahui kantor Desa Kusubibi pernah aktif selama lima hari, terhitung dari tanggal 20-24 Februari 2023.
“Sampe sekarang beliau (Muhammad Abdul Fatah) tidak pernah lagi masuk kantor. Torang (kami) so pernah kase ingat, tapi beliau seakan tutup telinga” sambungnya.
Ia pun meminta agar Bupati Halmahera Selatan segera mencopot Kepala Desa Kusubibi Muhammad Abdul Fatah. “Kalau seperti ini, mending torang tara usah ada kepala desa. Copot saja dia pe jabatan tu,” pintanya.
Julham Larudi, koordinator aksi memberikan komentar kalau dalam aksi hari ini ada dua tuntutan yang mereka bawa, yakni fungsikan kantor desa dan pengadaan air bersih.
“Sejauh yang saya tahu, kepala desa itu dilantik sejak empat bulan yang lalu. Tapi sampai sekarang beliau tidak pernah hadir di kantor desa,” ucap Julham.
“Ini kali kedua kami aksi. Tuntutannya sama, aktifkan kantor desa dan realisasikan air bersih. Air itu kebutuhan utama orang banyak,” lanjutnya.

Aksi yang berlangsung di depan Kantor Desa Kusubibi, Jln. Hi. Ahmad pada Kamis (4/5/2023) sore itu dihadiri oleh sejumlah masyarakat dan mahasiswa. Mereka menuntut agar pemerintah desa segera mengaktifkan kantor desa serta merealisasi air bersih.
Hingga berita ini dimuat, Kepala Desa Kusubibi, Muhammad Abdul Fatah saat dikonfirmasi via telepon, nomornya selalu berada di luar jangkauan.
Penulis: Rajulan Ambo
Editor: Ghalim Umabaihi