Sejumlah tenaga kesehatan alias Nakes RSUD Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara, menyuarakan protes lantaran jasa BPJS mereka dipotong sebesar 30 persen.
Protes ini disampaikan melalui video tiktok yang diunggah seorang nakes lewat akun pribadinya bernama @Mil***. Unggahan tersebut kini menyita perhatian publik dan warganet.
Hingga Rabu, 18 Desember 2024, video ini telah ditonton sebanyak 71,3 ribu, komentar 305, dan mendapat tanggapan 3.237 serta dibagikan 298 kali.
Dalam video, terlihat seorang Nakes menyesalkan jasa BPJS yang mereka terima harus dipotong sebesar 30 persen. Ia mengaku, hal yang sama juga dialami hampir semua nakes RSUD Tobelo.
“Para Kepala Ruangan juga tidak terbuka soal berapa uang jasa BPJS ini dipotong. Bahkan ketika Nakes mempertanyakan itu malah mendapat intimidasi,” ujar seorang nakes dalam video.
@Mil*** juga menuliskan kekesalan mereka terhadap kebijakan RSUD.
“Kerja perawat dituntut 100 persen, jasa yang dibayarkan bpjs 60-70 persen saja dipotong 30 persen, yang kerja bagai kuda 1×24 jam bersama pasien perawat mari tuntut hak-hak kita, menyala sejawatku.”
“Betul sekali kak, kerjanya nyata, jasa tidak nyata,” komentar akun lainnya @kopihitam.
Langsung dibalas pemilik akun: iyah sedih bangatttt 6 bulan tidak gajian 6 bulan tidak terima jasa pas di bayar eh di potongngyg gak ngotak.
Menurut informasi yang dihimpun cermat, sejumlah kepala ruangan RSUD Tobelo juga diduga mengintimidasi para nakes jika melakukan mogok kerja.
“Akan dicatat namanya dan akan berurusan dengan pemerintah daerah. Beberapa nakes yang melakukan mogok kerja namanya telah dicatat,” ujar salah satu nakes yang enggan menyebut namanya.
“Yang kontrak-kontrak katanya siap dipindahkan, yang PNS juga dipindahkan kalau tidak ada orang dalam,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Tobelo dr. Janta Bony yang dikonfirmasi cermat, belum memberikan tanggapan hingga berita ini dipublis.
Penulis: Samsul L
Editor: Rian Hidayat