News  

Warga Adat Maba Sangaji Alami Kekerasan di Rutan Soasio, Diduga Dipukul Petugas  

Ilustrasi pemukulan warga adat Maba Sangaji di Rutan kelas IIB Soasio Tidore. Foto: Istimewa

Dua warga adat Maba Sangaji, Halmahera Timur, yang tengah menjalani masa tahanan, dilaporkan mengalami kekerasan fisik oleh petugas di Rutan kelas IIB Soasio Tidore, pada Senin siang, 20 Oktober 2025.

Peristiwa ini pertama kali diungkap oleh Sahil Abubakar alias Ilo, salah satu terdakwa dalam kasus penolakan tambang nikel PT Position. Melalui sambungan telepon sekitar pukul 12.38 WIT, Ilo menginformasikan bahwa dirinya sempat mempertanyakan jadwal pembebasan yang direncanakan pada akhir pekan ini. Namun, petugas menjawab bahwa kepastian pembebasan masih menunggu konfirmasi dari kejaksaan.

Tak berselang lama, sekitar pukul 12.45 WIT, Ilo kembali menghubungi dan melaporkan bahwa dirinya bersama Jamaluddin Badi alias Jamal telah menjadi korban pemukulan oleh petugas rutan.

“Jamal dipukul hingga mengalami luka di bagian wajah. Bibirnya pecah dan matanya membengkak. Sementara Ilo dan beberapa tahanan lain juga mendapat dorongan dan pukulan,” ungkap Wetub Toatubun dari Tim Advokasi Anti Kriminalisasi (TAKI), yang menerima laporan langsung dari dalam rutan.

Wetub menyebutkan, kondisi di dalam rutan sempat memanas. Menurut keterangan Ilo yang diterima sekitar pukul 12.52 WIT, terjadi ketegangan antara sebelas warga adat Maba Sangaji yang sedang ditahan dengan beberapa petugas. Adu mulut tak terhindarkan, hingga situasi menjadi ricuh.

“Sudah kacau di dalam. Kami dipukul,” ujar Ilo dalam pesan singkat yang diteruskan ke tim advokasi.

Menanggapi laporan tersebut, Wetub mendesak agar lembaga-lembaga negara segera turun tangan untuk menyelidiki insiden ini.

“Kami meminta Komnas HAM, Ombudsman, serta pihak Kejaksaan untuk segera melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kejadian ini,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Rutan Kelas IIB Soasio, David Lekatompessy, membenarkan adanya insiden pemukulan, namun membantah bahwa lebih dari satu tahanan menjadi korban.

Baca Juga:  Diterkam Buaya, Seorang Pemuda di Taliabu Alami Luka Sobek

“Memang ada pemukulan, tapi hanya terhadap Jamal. Itu pun terjadi karena adanya cekcok dan salah paham,” kata David saat dikonfirmasi oleh media.

Menurut David, insiden bermula ketika Jamal mempertanyakan soal masa hukuman, yang kemudian memicu perdebatan. Dalam suasana yang memanas, salah satu petugas diketahui mengeluarkan kata-kata tidak pantas, yang berujung pada aksi saling pukul. “Jamal yang lebih dulu memukul, lalu dibalas oleh petugas,” jelasnya.

David memastikan akan melakukan pemeriksaan internal terhadap petugas yang terlibat dan menegaskan bahwa sanksi administratif akan diberikan jika terbukti bersalah. “Saya akan panggil yang bersangkutan untuk dimintai keterangan,” tutup David.

Penulis: Tim cermatEditor: Ghalim Umabaihi