Kunjungan kerja Komisi III DPRD Pulau Morotai, Maluku Utara, ke Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) membuahkan hasil. Dalam pertemuan dengan Agus Jabo Priono di Jakarta, DPRD Morotai berhasil mengamankan anggaran pusat senilai kurang lebih Rp 200 miliar untuk Morotai pada tahun anggaran 2026.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk progran Pembangunan Sekolah Rakyat yang diperuntukan bagi peningkatan layanan pendidikan dan penanganan persoalan sosial di daerah kepulauan dan wilayah tertinggal termasuk Morotai.
Ketua DPRD Morotai sekaligus Koordinator Komisi III, Muhammad Rizki, mengatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan ditengah kondisi keuangan daerah yang terdampak kebijakan pemotongan dana tranfer dari pemerintah pusat.
“Ditengah keterbatasan anggaran daerah, kami DPRD Morotai melakukan kunjungan langsung ke Kemensos untuk menyampaikan kondisi Morotai. Dan alhamdulillah, Wamensos memastikan Morotai akan mendapatkan alokasi anggaran kurang lebih Rp200 miliar pada tahun 2026,” ujar Rizki, Rabu 17 Desember 2025.
Selain program Sekolah Rakyat, ia bilang, DPRD Morotai juga mendapatkan informasi terkait peluang bantuan sosial lainnya dari Kemensos, seperti bantuan untuk anak yatim piatu, penyandang disabilitas, dan lansia yanf menyasar pemenuhan dasar serta layanan kesegatan masyarakat.
Ketua Komisi III, Sukri Hi BS Rauf, menegaskan bahwa DPRD akan mengawal penuh realisasi anggaran tersebut agar benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Morotai.
“Kami akan tersu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan lahan, dokumen perencanaan, dan administrasi lainnya. Jangan sampai anggaran sebesar ini tidak bisa direalisasikan karena daerah tidak siap,” tegasnya.
Kata Sukri, pengawalan DPRD tidak hanya sampai pada tahap penganggaran, tetapi juga hingga pada pelaksanaan program dilapangan agar tepat sasaran dan transparan.
Pertemuan tersebut, dipimpin langsung oleh ketua DPRD Morotai, Muhammad Rizki, dan turut dihadiri Ketua Komisi III, Sukri Hi BS Rauf, dan anggota yakni, Darmin Waito, M Djohor Boleu, dan Naswin Rowo.
