Kepala Dinas Perindag dan UKM di Halmahera Barat, Maluku Utara, Demisius O. Boky diduga, terekam memukul seorang warga yang demo soal kelangkaan dan pungli BBM.
Aksi pemukulan ini lantas menyita perhatian warganet lewat rekaman video berdurasi 1.10 menit yang dilihat cermat pada Rabu, 8 Januari 2024.
Hardi Dano Hasim, warga Desa Guaemaadu, Kecamatan Jailolo Selatan, menjadi korban pemukulan kepala dinas tersebut.
Hardi yang dikonfirmasi, menceritakan, insiden itu bermula ketika dirinya hendak datang ke kantor Disperindag guna menyampaikan tuntutan terkait kelangkaan minyak tanah dan dugaan pungutan liar oleh salah seorang staf Disperindag.
Dalam aksinya, Hardi juga memajang sejumlah kertas bertuliskan ‘kantor ini disegel’, ‘pidanakan pelaku pungli’ dan tulisan ‘kantor para pungli’.
“Awalnya saya beli minyak tanah dengan harga Rp. 9.000 per liter. Karena itu, saya mendatangi Disperindag untuk mempertanyakan masalah itu. Pak kadis langsung marah dan dorong-dorong saya. Saya bilang, tidak usah dorong, saya sendiri saja. Lalu saya pasang tulisan-tulisan tuntutan di dinding kantor,” kata Hardi.
Ia bilang, kertas-kertas yang sebelumnya ia tempel kemudian dilepas oleh salah satu staf atas perintah kadis.
“Stafnya saya dorong, lalu saya dipukul kadis. Mereka berdua pukul saya,” ucap Hardi sembari mengatakan jika bibirnya robek berdarah akibat pukulan tersebut.
Sementara itu, Soni Boki yang diduga terlibat dalam kejadian itu mengaku, bahwa dia hanya menjalankan perintah kadis untuk mencopot kertas yang sebelumnya ditempel oleh Hardi.
“Pak Kadis suruh saya lepas, dan setelah saya lepas, Hardi langsung dorong saya sampai tersandar di kaca. Lalu pak kadis mengambil tindakan, dan saya melerai untuk pisahkan mereka,” jelasnya.
Atas insiden itu, Hardi mengalami luka memar di bibir hingga berdarah. Ia juga sudah melaporkan kejadian tak terpuji itu ke SPKT Polres Halbar dan sudah menjalani visum di RSUD Jailolo.
Penulis: Muhammad Ilham Yahya