Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Halmahera Utara, Maluku Utara, Julius Mairuhu buka suara soal pemberitaan Gedung Perpustakaan Daerah yang mulai rusak.
Yulius Mairuhu kepada cermat mengatakan, plafon yang di bagian pintu utama yang diduga bocor itu, penyebabnya karena pegawai Perpustakaan lupa mematikan AC, sehingga airnya menetes ke plafon.
“Air dari AC itu dia merembes dan meresap sehingga plafon itu bocor. Karena terbuat dari gipsum, jadi ketika gipsum itu kanal air bisa terlepas. Itu bukan hal yang disengaja,” akuinya, Selasa, 28 Mei 2024.
Yulius menambahkan, plafon yang bocor itu sudah sejak sekitar 3 bulan lalu. Tapi setelah itu ia selalu mengingatkan kepada pegawai agar mematikan AC setiap pulang kantor.
“Saya selalu ingatkan matikan AC sehingga tidak merembes ke tempat lain,” ujarnya.
Yulius bilang, sementara untuk plafon yang berada di luar, itu sisa pekerjaan yang belum diselesaikan, entah volume plafonnya sampai sebatas itu ataukah pekerjaan yang belum tuntas dikerjakan.
“Tetapi kelihatan itu batas volume pekerjaan hanya sampai di situ,” katanya.
Sementara untuk tembok yang dibilang adanya retakan, Julius mengungkapkan setelah gedung ini selesai dibuat ada beberapa kali Gempa Bumi di Halmahera Utara.
“Keretakan ini terjadi karena memang adanya gempa, tetapi menurut para tukang, ini retak hanya di bagian plesteran bangunan, bukan di dalam tembok bangunan. Karena ada gempa beberapa kali. Tetapi menurut saya bangunan ini cukup tangguh, karena baru jadi gempa cukup kuat bangunan tetap utuh,” pungkasnya.
Proyek pembangunan Perpustakaan ini diketahui menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 sebesar Rp9,7 miliar dikerjakan PT. MRYP dan diresmikan tahun 2022.
—-
Penulis: Samsul Laijou
Editor: Ghalim Umabaihi