Kolaborasi Jadi Kunci Kembangkan Seni Musik di Kota Rempah

Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly.

Kota Ternate yang dikenal sejak dahulu sebagai kota dagang, kota rempah, kota pantai, dan sejuta gelar yang disandangnya hingga kini tak bisa dipungkiri juga merupakan kota para seniman dan kalangan muda kreatif.

Sejarah dan peradaban kota inipun tak luput dari torehan kerja-kerja produktif generasi kreatif dari zaman ke zaman yang melahirkan karya seni berkualitas. Beberapa diantara karya seni tersebut seolah hidup dan fungsional dalam kehidupan masyarakat.

Sejarah keberadaan dan perkembangan dunia Musik di kota ini bukanlah sesuatu yang ada dengan sendirinya atau merupakan warisan bangsa asing melalui proses akulturasi budaya sejak era kolonialisme bangsa asing, melainkan sebuah hasil cipta dari proses yang panjang.

Baca Juga:  Tauhid-Nasri Resmi Terima Rekomendasi NasDem di Pilwako Ternate 2024

Dengan kata lain, sejarah dan perkembangan Musik kota ini berawal ketika ritual tradisi terlembaga dalam struktur dan organisasi sosial masyarakatnya yang mewujud dalam ruang hiburan dan pertunjukan estetis dari kalangan kalangan rakyat jelata (Bala kusu se kano-kano) hingga kalangan bangsawan (para bangsa).

Dentuman tifa dan totobuang diiringi alunan fiol yang lirih dan penggalan Dola Bololo atau pantun yang dibungkus dengan aransemen musik yang mengalir dalam tempo lambat merupakan ekspresi simbolis para leluhur negeri ini yang terus bertahan hingga kini melalui berbagai aktivitas festival dan pementasan musik yang masih dilestarikan.

Baca Juga:  Kehadiran IWIP Tingkatkan Pendapatan Usaha Speed Boat

Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly ketika rapat bersama dengan Tim Manajemen Literasi Digital Provinsi Maluku Utara, DPC PAPPRI Kota Ternate, Pengurus Indonesia Drum (ID) Band Ternate, Komunitas Paniki Batman dan beberapa komunitas kreatif lainnya, mengemukakan bahwa potensi kekayaan kesenian rakyat yang hidup dan berkembang hingga kini khususnya di jalur musik merupakan sebuah industri di mana para musisi tidak sekadar mengekspresikan hobi, minat dan bakatnya semata malainkan sekaligus sebuah profesi dan ketenaran lewat lagu yang dihasilkan.

“Realitas ini membuktikan bahwa kebangkitan dunia musik daerah saat ini yang ditandai dengan keberadaan PAPPRI Kota Ternate serta keberadaan komunitas musik yang begitu banyak di negeri kota Rempah ini adalah sebuah pertanda baik bagi Industri Musik daerah sebagai basis ekonomi kreatif yang bernilai tambah, berdaya saing, dan semoga berkelanjutan untuk kesejahteraan dan kualitas hidup para musisi maupun masyarakat secara lebih luas, oleh sebab itu maka diperlukan kolaborasi untuk bersama-sama mengembangkannya,” kata Rizal yang familiar di kalangan komunitas kreatif.

Ia menuturkan, di tengah optimisme bangkitnya dunia musik dan pengembangan ekonomi kreatif, maka pemerintah daerah tak hanya tinggal diam, melainkan ikut meningkatkan kualitas musik daerah yang berkontribusi pada ekonomi kreatif untuk terus mendorong penciptaan karya kreatif bermusik, “meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap pelaku dan karya kreatif seni musik, menguatkan dan meningkatkan kualitas kinerja SKPD yang responsif terhadap dinamika sosial, budaya dan ekonomi khusus di sektor ekonomi kreatif dan industri musik,” terangnya.

Baca Juga:  DPRD Minta Pemda Halut Bayar THR 10 Hari Sebelum Lebaran

Karena itu, ia mengaku menyambut baik gelaran Pesta Kolaborasi sebagai rangkaian kegiatan penyelenggara talkshow Makin Cakap Digital 2024 yang merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang akan digelar pada Sabtu, 17-18 Mei 2024 di Landmark Ternate. Pagelaran tersebut mengusung tema “Jaga Data Pribadi Agar Diri Aman di Ruang Digital”.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi yang selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar literasi digital, yaitu: digital skills, digital ethics, digital safety dan digital culture. Kampanye empat pilar literasi digital tersebut secara konsisten terus dilakukan di Maluku Utara sejak tahun 2022 lalu dengan tujuan untuk membuat masyarakat Maluku Utara semakin cakap digital.

Arry N Kasmarang, Project Assistant Literasi Digital provinsi Maluku Utara mengungkapkan bahwa Talkshow Makin Cakap Digital yang akan digelar dalam rangkaian Pesta Kolaborasi ini juga menghadirkan para narasumber yang telah bersertifikat TOT Literasi Digital 2024.

Baca Juga:  Sempat Hilang, Nelayan Pulau Morotai Akhirnya Selamat

Mereka antara lain Sasmita Abdurahman, S.Kom.,M.Si, Abdul Jalil, ST.,MT, Dr (Cand). Ir. Mohamad Jamil, ST., MT, IPM., Asean Eng., Rustam P. Mahli (Kepala Dinas Pariwisata Kota Ternate).

“Talkshow ini akan dipandu oleh Refianta Rizfani selaku moderator dan juga M. Alief Zidane alias Pricillia Kharie (konten kreator) selaku Master of Ceremony dan tentunya tidak kalah serunya adalah aksi panggung para bintang tamu dan sederet rangkaian acara spektakuler lainnya dalam kemasan special event Pesta Kolaborasi seperti gelaran event ID Band Festival, Tribute Thae Umar, Kolaborasi Parade Drum, Parodi Paniki Batman, Performance Musisi Milenial, Musikalisasi D’Facto, Kolaborasi Raper Ternate, Launching Festival Kora-Kora, Promosi Fakultas Perikanan dan Kelautan Unkhair, Sharing Session Quo VadisGenerasi Indonesia Drum Ternate, To Nonako #2, dan tentunya masih banyak keseruan dan penampilan menarik dari para musisi terbaik yang dijamin mampuh menghipnotis audiens pada rangkaian kegiatan talkshow Literasi Digital kali ini,” ujar Arry.