Destinasi wisata Pulau Paniki menjadi salah satu pilihan favorit bagi wisatawan lokal Halmahera Timur, Maluku Utara.
Pulau yang berada di depan Desa Loleolamo, Kecamatan Maba Selatan, ini memiliki keindahan tersendiri. Selain punya pasir putih, juga tersedia beberapa fasilitas pendukung seperti tenda untuk nginap, gajebo, hingga kafe, termasuk toilet.

Salah satu pengelola Pulau Paniki, Rusmin Hasan mengatakan, pulau ini banyak dikunjungi masyarakat, terutama masyarakat Kota Maba, Maba Selatan, dan Subaim.
Menurutnya, pengunjung lebih banyak di akhir pekan. Walau begitu, pendapatannya lumayan, dalam sebulan, pihaknya bisa raih omset Rp 10 sampai 15 juta.

“Tapi kalau libur lebaran, dua minggu saja sudah sampai 10 juta. Libur lebaran kali ini banyak penduduk juga, dan pemasukan sudah Rp 10 juta,” kata Rusmin, kepada cermat, Rabu, 17 April 2024.
Rusmin bilang, pulau ini dikelolah oleh pemuda yang tergabung dalam Komunitas Sadar Wisata Desa Loleolamo.

“Kalau untuk fasilitas, dibangun oleh desa. Makanya pendapatan dibagi dua dengan pihak desa. Memang awalnya, semangat kelola pulau ini untuk menggerakkan ekonomi desa,” papar Rusmin.
Untuk sampai ke Pulau Paniki, kata ia, wisatawan akan diangkut dengan longboat pemuda, dengan jarak tempuh 15 menit. Tarifnya, pergi pulang Rp 70 ribu.

“Sementara, kalau dari Kota Maba ke Desa Loleolamo, tarif per orang Rp 70 ribu. Jadi PP 140 ribu,” pungkasnya.
—-
Penulis: Ghalim Umabaihi