Mengapa Angka 4 Dihindari dan Dianggap Angka Sial?

Dalam budaya Tionghoa, angka sering kali diasosiasikan dengan makna simbolis yang kuat, baik membawa keberuntungan maupun kesialan. Salah satu angka yang paling menarik perhatian adalah angka 4. Angka ini dianggap membawa kesialan dalam budaya Tionghoa karena kesamaan pelafalannya dengan kata “kematian.”

Hubungan Angka 4 dengan Kematian

Angka 4 dalam bahasa Mandarin diucapkan “sì” (四), yang terdengar mirip dengan kata “sǐ” (死), yang berarti mati. Karena kemiripan bunyi inilah, banyak orang Tionghoa menghindari penggunaan angka ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, nomor rumah, nomor lantai, hingga nomor ponsel yang mengandung angka 4 sering kali dihindari, terutama dalam situasi penting seperti pernikahan, pembukaan bisnis baru, atau konstruksi bangunan.

Pengaruh dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Bangunan: Banyak gedung bertingkat di negara-negara dengan komunitas Tionghoa yang besar, seperti Cina, Taiwan, dan Singapura, tidak memiliki lantai yang bernomor 4. Alih-alih mencantumkan lantai 4, mereka akan melompat dari lantai 3 langsung ke lantai 5. Terkadang, lantai 14, 24, dan angka lain yang mengandung 4 juga dihindari.
  2. Nomor Telepon: Orang Tionghoa juga sering kali menghindari memilih nomor telepon atau plat nomor kendaraan yang mengandung angka 4. Mereka percaya bahwa angka ini dapat membawa kesialan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam aspek pribadi maupun bisnis.
  3. Pernikahan dan Pemakaman: Dalam acara pernikahan, angka 4 sangat dihindari, karena dianggap akan membawa kematian atau nasib buruk dalam hubungan pernikahan. Sebaliknya, pada upacara pemakaman, angka 4 kadang-kadang digunakan karena dianggap sesuai dengan tema kematian.

Alternatif Angka Keberuntungan

Sebagai lawan dari angka 4, banyak orang Tionghoa lebih memilih angka 8. Angka 8 dalam bahasa Mandarin diucapkan “bā” (八), yang mirip dengan “fā” (发) yang berarti kemakmuran atau kekayaan. Angka ini dianggap membawa keberuntungan dan kesejahteraan. Maka tidak mengherankan jika angka 8 sangat populer, terutama dalam urusan bisnis dan investasi.

Baca Juga:  Krisis Pangan, Nyatakah?

Pengaruh Kepercayaan Modern

Meskipun kepercayaan tentang angka 4 masih kuat, generasi muda di beberapa daerah mulai melihatnya sebagai takhayul semata, dan lebih rasional dalam menyikapi angka ini. Namun, secara umum, kepercayaan ini masih dipegang erat dalam masyarakat Tionghoa tradisional, terutama ketika menyangkut hal-hal yang dianggap memiliki dampak besar pada kehidupan dan nasib.

Kesimpulan

Angka 4 dalam budaya Tionghoa membawa konotasi negatif karena kemiripan bunyinya dengan kata “kematian.” Hal ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat Tionghoa, mulai dari bangunan, pemilihan nomor telepon, hingga acara penting seperti pernikahan. Meskipun ada perubahan pandangan di kalangan generasi muda, kepercayaan tentang angka ini masih tetap menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa tradisional.