News  

Merusak Laut, Akademisi Sebut PSN di Maluku Utara Bukti Perencanaan yang Gagal

Akademisi Fakultas Perikanan Unkhair, Prof. Muh Aris saat tampil di talkshow di pendopo benteng Oranje Ternate. Foto: Rajulan Jumat

Kerusakan lingkungan dari dampak proyek strategis nasional (PSN) di Maluku Utara adalah bukti kegagalan perencanaan. Seharusnya, sistem perencanaan memperhatikan laut, karena lumbung ikan ada di Maluku Utara.

Hal itu disampaikan akademisi Fakultas Perikanan Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, Prof. Muhamad Aris, dalam talkshow “Menagih Janji Kepala Daerah Benahi Konflik PSN di Masyarakat”, yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate di pendopo di Museum Rempah-rempah Kota Ternate, pada Sabtu malam, 1 Februari 2025.

“Tidak ada dalam sejarah bahwa daerah yang berada di lingkar tambang itu sejahtera. Aputasi sistem yang dilakukan di masyarakat telah terjadi, terutama di wilayah PSN,” tegas Aris.

Laut yang menjadi sumber penghidupan, kata ia, saat ini telah terjadi kerusakan akibat dari PSN. Laut, bagi pemerintah dan oligarki dianggap sebagai kamar belakang atau tidak memiliki fungsi. Padahal laut sangat penting.

“Di muka Lelilef, Halmahera Tengah, akan ditimbun. Sudah ditandatangani baru-baru ini. Jika ini dilakukan maka beberapa jumlah keanekaragaman hayati akan hilang,” kata Aris.

Selain itu, menurutnya, laju penurunan kualitas air di Weda Tengah, Halmahera Tengah, mengalami krisis, sehingga memberi dampak terhadap biota laut maupun ikan yang tidak dapat dikonsumsi.

Suasana talkshow Menagih Janji Kepala Daerah Benahi Konflik PSN di Masyarakat yang berlangsung di pendopo benteng Oranje. Foto: Ikram

Mantan Ketua AJI Ternate, Mahmud Ici menambahkan, luas laut di Maluku Utara sebesar 111.000, dan ada 100 juta potensi laut. “Tapi, PSN dalam proses pembangunan berupa infrastruktur telah berdampak pada kerusakan lingkungan, termasuk laut,” katanya.

Hampir dua tahun belakang, sambungnya, liputan-liputan anggota AJI Ternate memotret jelas kerusakan lingkungan yang terjadi di Halmahera Tengah, Halmahera Timur, dan Obi, Halmahera Selatan, akibat dari PSN.

Talkshow tersebut, diketahui juga menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Maluku Utara Faizal Ratuela, anggota DPRD Maluku Utara Muksin Amrin, dan Sekretaris Bappeda Maluku Utara Herifal Naly Thomas.

Baca Juga:  FKUB Maluku Utara: Setiap Agama Melarang Tindakan Bunuh Diri

Kegiatan ini digelar atas kerja sama AJI Ternate dengan WALHI, Kurawal Foundation, YLBHI, Tempo Witness, dan AJI Indonesia. Selain talkshow, dalam kegiatan kampanye ini, juga digelar nonton bareng film dokumenter tentang dampak PSN, orasi kebudayaan, dan pameran foto hasil liputan PSN.

Penulis: Ghalim UmabaihiEditor: Tim cermat