Sultan Tidore Husain Sjah meminta pelaku pertambangan di Maluku Utara menjawab masalah pendidikan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Hal itu disampaikan Sultan Tidore usai menghadiri Seminar Nasional bertajuk “Masa Depan Indonesia dan Peran Maluku Utara sebagai Episentrum di Kawasan Melanesia” di Unkhair, Selasa, 8 Agustus 2023.
Menurut Husain, penggunaan dana CSR oleh pihak pertambangan saat ini sejatinya belum menjawab persoalan pendidikan.
“Saya kira CSR saat ini sangat jauh dari harapan, masih sangat sedikit, masih sangat minim. Oleh karena itu, perlu pelaku-pelaku di bidang pertambangan memerhatikan ini,” kata Husain.
“Saya pikir pihak universitas dan pendidikan tinggi bisa bersuara, bagaimana menggugah pelaku-pelaku pertambangan untuk memperhatikan masalah pendidikan melalui dana CSR,” lanjut Anggota DPD RI tersebut.
Di sisi lain, menyentil seminar tersebut, Sultan mengatakan bahwa kawasan Melanesia mempunyai peran penting dalam menentukan Indonesia sebagai negara kesatuan, hingga saat ini.
Menurutnya, ingatan tentang sejarah itu patut diteruskan kepada generasi penerus bangsa saat ini.
“Memori ini harus terus diingatkan kepada anak bangsa khususnya orang-orang Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur bahwa para pendahulu kita mempunyai peran penting dan kontribusi, dalam sejarah kesatuan terbentuknya Republik Indonesia,” ujarnya.
——–
Penulis: tim cermat
Editor: Rian Hidayat Husni