News  

Stok Makanan di Instalasi Gizi Kosong, Ini Kata Direktur RSUD Ir Soekarno Morotai

Direktur RSUD Ir. Soekarno, Pulau Morotai, dr. Intan Imelda Englebert Tan. Foto: Aswan/cermat

Direktur RSUD Ir. Soekarno, Pulau Morotai, dr. Intan Imelda Englebert Tan mengungkapkan bahwa terjadi kekosongan stok makanan dan minuman di instalasi gizi rumah sakit.

Menurutnya, hal ini berdampak langsung pada pelayanan makanan bagi pasien yang dirawat, mulai dari ruang IGD, Interna, Bedah, Isolasi, ICU, Nicu dan ruang Anak.

“Iya benar, bawa stok makanan di rumah sakit ini menipis, kemarin saya sudah melaporkan ke pimpinan terkait ini. Saya juga sudah ajukan SPM makanan minum ke BPKAD tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” kata Intan saat ditemui awak media di RSUD, Jumat, 20 Desember 2024.

Baca Juga:  Dinilai Kooperatif, Polisi Belum Tahan 4 Tersangka Dugaan Korupsi Anggaran di Dispar Halut

Intan mengaku sudah sampaikan persoalan ini ke Pj Bupati sehingga bisa secepatnya memproses SPM yang sudah diajukan.

“Dan pak Bupati sudah perintahkan ibu kaban keuangan untuk memproses, tapi sampai hari ini saya cek belum ada sama sekali progresnya. Yang kami takutkan besok sudah libur dan pasti tidak ada proses cair,” terangnya.

Karena RSUD sudah tidak punya anggaran, lanjut Intan, maka untuk belanja bahan makanan sampai sekarang pun tidak bisa.

Baca Juga:  Resmi Dilantik, Korkom IMM Ternate Diingatkan Soal Isu Penanganan Sampah

“SPM itu sudah masuk dari bulan kemarin (November 2024) sampe sekarang belum realisasi. Saya sudah sampaikan ke buk Kaban Keuangan tapi beliau sudah blokir (WhatsApp) jadi memang saya tidak bisa komunikasi, jadi saya lansung ke Pj Bupati,” kata dia.

“Saya juga sudah masukkan PAD tahun 2024 RSUD Ir Soekarno, saya stor PAD sebesar Rp 1,5 miliar. Harapan saya 1,5 miliar ini bisa mengakomodir SPM yang sudah kami masukan sebanyak Rp 1,6 miliar dan ini termasuk makan minum pasien,” sambungnya.

Baca Juga:  Pemda Taliabu Resmi Melepas 39 Calon Jemaah Haji

Sementara itu, Asisten 1 Setda Pemda Morotai, Muchlis Baay, menyampaikan bahwa persoalan ini Pemda dalam hal ini Dinas Keuangan harus menanggapi cepat.

“Ini harus cepat diatasi karena stok makanan sudah menipis, kami sudah berkoordinasi dengan pak Bupati agar ditangani, pak Bupati suruh minta buat SPM permintaan,” katanya.

“Makanya permintaan SPM yang harus diantisipasi, misalnya stok 1 bulan, maka pertengahan bulan harus sudah bikin permintaan supaya stok ada terus, dan pak Bupati sudah perintah kadis keuangan,” pungkasnya.​

Baca Juga:  5 Bulan Sudah, TPP Guru di Pulau Morotai Belum Dibayar
Penulis: Aswan KharieEditor: Rian Hidayat