Anggota Komisi XII DPR RI menemukan beberapa jembatan timbang di kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, mengalami kerusakan. DPR memprediksi, ada sekitar 16 juta metrik ton nikel yang bocor alias lolos dari hitungan.
“Itu merugikan negara yang luar biasa. Kita akan minta pada pemerintah supaya mengaudit secara menyeluruh, khususnya Weda Bay Nikel dan IWIP,” ungkap anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PAN, Aqib Ardiansyah kepada cermat beberapa waktu lalu.
Kunjungan reses yang berlangsung sejak Kamis, 26 Desember 2024 itu, bertujuan untuk memantau langsung pelaksanaan Proyek Strategis Nasinal (PSN) di bidang pertambangan, sekaligus memastikan investasi berjalan sesuai kaidah yang berlaku. Namun faktanya tidak sesuai yang diharapkan.
“Jadi saat kita cek ke Weda Bay, beberapa truk itu asal lewat aja di pintu (jembatan) timbang itu, kita tanya ke pegawainya, ‘kok mati? (Kata petugas) rusak pak.’ ‘Sudah berapa lama? (Kata petugas) udah beberapa bulan,’. Loh kok enggak dihidupkan? (Kata petugas) belum ada arahan dari pimpinan’,” tutur Aqib.
“Kan enggak bisa begitu dalam tata kelola pertambangan. Ya kalau rusaknya satu jam, dua jam, nda bisa diperbaiki itu nda apa-apa, ini berbulan-bulan dibiarin. Ini kalau diteruskan, berapa kerugian negara, berapa tonase, berapa juta metrik ton yang berpotensi hilang,” cetus Aqib.

Aqib mengaku mendapat banyak laporan dari masyarakat terkait keberadaan PSN, salah satunya datang dari PT IWIP. Dimana, dari sisi tata kelola pertambangan masih banyak catatan yang perlu dievaluasi. “Kita turun ke lapangan betul-betul ingin ngecek, benar enggak apa yang disampaikan oleh masyarakat, nah kita banyak catatan di situ,” ucapnya.
Akib menyebut, salah satu tujuan dari PSN adalah mendongkrak pendapatan negara. Namun potensi kebocoran dari banyaknya jembatan timbang yang rusak di kawasan IWIP sangat tinggi. Belum lagi dari tata kelola lingkungan yang tidak berkelanjutan. “Sayang betul Maluku Utara ini, aduh, aset yang luar biasa, jangan sampai adanya proyek strategis nasional itu kemudian masyarakat kita hanya sebagai penonton,” tuturnya.
Aqib berjanji akan menindaklanjuti temuan tersebut melalui panitia kerja (panja). “Kita akan perdalam di situ, kita minta audit secara menyeluruh, secara tuntas, supaya PSN ini jangan sampai kita mendapatkan kerugian yang luar biasa terhadap apa yang dicita-citakan oleh pemerintah pada saat itu,” katanya.
Selain itu, Akib juga menyoroti rencana perluasan kawasan industri PT IWIP. Menurutnya, jika rencana itu tidak sesuai dengan aturan yang ada, maka DPR agar mendorong pemerintah untuk menghentikannya. “Enggak boleh itu diteruskan, kita akan tunda, kita akan hentikan. Jangan sampai praktik-praktik yang ada aja sudah merugikan negara, merugikan masyarakat, mau ditambah lagi, apa kata dunia, kan begitu,” cetusnya.
“Kita akan perintahkan menteri lingkungan hidup untuk menghentikan operasi IWIP apabila masih dalam praktik yang tidak green, masih mencemari lingkungan, masih membuat kotor di sekitar, kita akan tegas itu. Karena ini memang permintaan pak Prabowo supaya kita evaluasi menyeluruh PSN-PSN yang ada di Indonesia, termasuk Weda Bay dan IWIP,” pungkas Aqib.
Sementara itu, salah satu karyawan PT IWIP berinisial NG kepada cermat mengatakan di seputaran area penumpukan bijih nikel terdapat tiga timbangan. Jika ada timbangan yang rusak, akan dialihkan ke lokasi yang berdekatan dengan tempat penampungan batu bara. “Sampel yang masuk diambil oleh karyawan yang bekerja di Analitycal And Testing Center untuk diuji kadarnya. Jika sudah 100 persen, maka nikel siap dimuat ke kapal,” jelasnya.
—–
Penulis: OlisĀ