News  

Alasan Kepala Disperindagkop Pulau Morotai Dicopot

M Basri Sabadar, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Morotai. Foto: Aswan Kharie/cermat

Kepala Disperindakop-UKM Pulau Morotai, Nasrun Mahasari, resmi dicopot dari jabatannya. Nasrun dinilai gagal mengatasi sejumlah masalah, antara lain terkait penyaluran BBM besubsidi.

Pergantian jabatan ini tertuang dalam Surat Perintah Pelaksana Tugas Nomor: 821.22/44/KEP-PM/2025. Posisi Nasrun kini digantikan oleh Samsul Bahri Rajab sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perindagkop-UKM.

“Atas evaluasi eselon II yang kemarin dilakukan oleh tim, kemudian evaluasi itu dilakukan atas dasar problem permasalahan, salah satunya itu menyangkut penyediaan BBM yang carut-marut,” kata M Basri Sabadar, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Morotai.

Ia menyebut, masalah distribusi BBM bersubsidi, terutama minyak tanah, sudah berlangsung lama dan kerap memicu keluhan masyarakat. Bahkan, kata dia, saat ini pihak Inspektorat Pulau Morotai tengah melakukan audit khusus terhadap sub agen penyalur BBM.

“Karena itu sudah menjadi masalah yang berulang kali, dan sekarang ini Inspektorat juga sementara melakukan pemeriksaan audit terhadap beberapa sub agen,” ungkapnya.

Berdasarkan evaluasi tersebut, pemerintah daerah memutuskan untuk mengganti posisi Kepala Dinas Perindagkop yang sebelumnya dijabat Nasrun Mahasari, dengan Samsul Bahri Radjak.

“Maka atas dasar itulah dilakukan pergantian Kepala Perindagkop,” tegas Basri

Sementara itu, Samsul Bahri Rajab mengaku siap menjalankan tugas baru dan langsung bekerja menangani berbagai persoalan yang ada.

“Mulai besok, saya sudah aktif sebagai Plt dan akan fokus pada penertiban distribusi BBM di Morotai,” ucapnya.

Baca Juga:  Terlibat Penganiayaan, Seorang Agen Minyak Tanah di Morotai Mangkir dari Panggilan Polisi