News  

Direktur RSUD Tobelo, Halmahera Utara Diduga Ancam Pecat Nakes

Kantor RSUD Tobelo. Foto: Istimewa

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Halmahera Utara, dr Janta Boni, diduga melakukan intimidasi terhadap sejumlah tenaga kesehatan (Nakes).

dr Janta diketahui sering mengancam para nakes ketika membuat kesalahan walaupun kecil. Namun, jika dokter yang membuat kesalahan dr Janta justru memilih diam.

Informasi yang diterima cermat, atas masalah tersebut, puluhan nakes memilih pindah. Ada pula yang saat ini sedang mengurus untuk segera pindah dari RSUD Tobelo.

Salah satu Nakes yang enggan disebut namanya, kepada cermat mengatakan, para Nakes diancam dipecat tanpa mengkonfirmasi ada kesalahan atau tidak. Ancaman itu dilontarkan saat rapat bersama.

“Mau kontrak atau PNS diancam dipecat jika buat kesalahan walaupun kecil. Setelah ucap seperti itu langsung direktur memukul meja,” katanya, Sabtu, 30 September 2023.

Ia bilang, pernah ada salah satu Nakes dimarahi Direktur di depan banyak pasien, lantaran membuat kesalahan kecil yang masih bisa dibenahi.

“Ada PNS sampai menangis karena dimarahi Direktur di depan banyak pasien. Hal itu jika terjadi kepada saya pastinya saya sudah tidak akan dinas lagi di RSUD,” sesalnya.

Ia menyebut, jika ada dokter yang membuat kesalahan, meski telah berulang kali, Direktur tidak berani mengambil tindakan dan memilih diam.

“Ada dokter yang buat kesalahan sudah ulang-ulang, tapi hanya diam,” jelasnya.

Nakes lainnya menambahkan, saat rapat evaluasi, Direktur langsung mengancam para Nakes baik PNS maupun kontrak untuk dipecat.

“Tidak pernah diminta penjelasan, hanya diancam dipecat, mau ada bekingan atau tidak dipecat,” ucapnya.

Ia bilang, semenjak dr Janta menjabat sebagai Direktur RSUD, banyak Nakes yang memilih keluar atau pindah ke tempat tugas lain. Saat ini RSUD mengalami kekurangan Nakes.

Baca Juga:  Wakajati Malut dan Kajari Halmahera Tengah Resmi Diganti

“Banyak yang sudah pindah. Karena tidak nyaman karena kerja di atas ancaman, akhirnya sekarang tenaga Nakes kurang. Direktur pun menyurat ke Dinkes untuk meminta Nakes hanya saja ditolak,” pungkasnya.

Sementara itu, dr Janta Boni ketika dikonformasi melalui pesan singkat, tidak merespons. Cermat berusaha menghubungi melalui panggilan telepon, tapi ditolak.

Sebelumnya, saat mengkonfirmasi ke Bupati Halmahera Utara Frans Manery, mengaku belum mendapat informasi tersebut. Ia akan mengkroscek dulu.

———

Penulis: Samsul Laijou

Editor: Ghalim Umabaihi