News  

Mengenal ‘Sou Gam’ Kesultanan Ternate, Ritual Tentang Bencana Alam

Pelaksanaan Sou Gam di Kesultanan Ternate. Foto: Istimewa

Kesultanan Ternate di Maluku Utara kembali menggelar Sou Gam atau dikenal sebagai ritual untuk menyembuhkan negeri yang ditimpa bencana alam. Sou Gam juga lazim dimaknai sebagai obat untuk negeri.

Sebagai tradisi turun-temurun sejak dahulu, Sou Gam sendiri berupa pembacaan tahlil dan doa tolak bala dengan menaikkan dada (nasi kuning berbentuk kerucut yang filetakan telur rebus di atasnya) berjumlah tujuh di atas meja tahlilan.

Ritual tersebut kali ini berlangsung di Foris Ici Kedaton Sultan Ternate, pada Kamis, 29 Agustus 2024.

Baca Juga: Kesultanan Ternate Beri Imbauan ke Pemerintah Perihal Banjir Bandang Rua

Fanyira Kadaton Kesultanan Ternate, Rizal Effendi menjelaskan, Sou Gam ini digelar sebagai respons kesultanan terhadap bencana banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua baru-baru ini.

“Sou Gam kali ini dilakukan karena ada kejadian bencana alam banjir dan tanah longsor yang menimpa saudara-saudara kita di Kelurahan Rua, yang mengakibatkan setidaknya 19 orang meninggal dunia,” kata Rizal kepada Cermat, Jumat, 30 Agustus 2024.

Menurut dia, ritual tersebut juga digelar untuk mengantisipasi bencana susulan maupun informasi tentang kemungkinan terjadi megatrush di sebagian besar daerah di Indonesia yang berada dalam cincin gunung berapi.

Baca Juga:  Ahli Hukum Pidana: Barang Bukti Kasus Pembunuhan di Haltim Tak Bisa Dipertimbangkan

Dengan dipanjatkan doa ini dimaksudkan agar negeri Indonesia dan Kota Ternate dapat terhindar dari marabahaya yang ditimbulkan oleh bencana alam.

Kesultanan Ternate juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar turut melakukan doa tolak bala di tempat masing-masing baik di rumah maupun di masjid.

“Imbauan lain kita juga berharap agar seluruh masyarakat kota Ternate agar menghindari perbuatan-perbuatan maksiat yang dapat mengotori negeri Jaziratulmulk. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT ( Tuhan Yang Maha Kuasa) dan terhindar dari segala macam malapetaka,” pungkasnya.

Baca Juga:  Puspaga Bisa Jadi Solusi Maraknya Penggunaan Lem di Kalangan Remaja

Pembacaan doa dipimpin langsung oleh Imam Jiko Sigi Lamo, Joguru H. Masbuk Koda yang didampingi oleh Imam Ngofa, Imam Sangaji, Imam Bangsa dan beberapa orang imam dari Sigi Heku maupun Sigi Cim serta bobato dunia Kesultanan Ternate.