Tim SAR secara resmi menutup operasi pencarian terhadap dua anak buah kapal (ABK) KM Cahaya Timur 02 yang tenggelam di Perairan Pulau Doi, Halmahera Utara, Maluku Utara.
Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani bilang, operasi ini dihentikan setelah tim tidak berhasil menemukan keberadaan kedua ABK tersebut usai dilakukan pencarian selama 7 hari.
“Hingga hari ketujuh belum ditemukan sehingga operasi SAR ditutup sesuai SOP Basarnas dan korban dinyatakan hilang,” ujar Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani, dalam keterangannya, Selasa, 15 Juli 2025.
Iwan mengungkapkan, tim SAR telah melakukan pencarian terhadap keberadaan kedua ABK tersebut sejak pagi hingga sore dengan radius mencapai 256 Nautical mile (Nm) dari lokasi terbaliknya KM Cahaya Timur 02 tersebut.
“Di hari ketujuh tim SAR gabungan sudah melakukan pencarian dari pagi hingga sore dengan luas area pencarian -+ 256 Nm dari LKP hingga perariran Morotai namun hasil masih nihil,” ungkapnya.
Dia menambahkan, tim SAR sendiri telah melakukan koordinasi kepada pemilik kapal KM Cahaya Timur 02 yang mewakili keluarga korban terkait penghentian operasi pencarian terhadap 2 ABK tersebut.
“Tim SAR gabungan juga telah berkoordinasi dengan pemilik kapal yang sekaligus mewakili pihak keluarga korban dengan kesimpulan telah mengiklhaskan dan korban dinyatakan hilang,” imbuhnya.
Diketahui, KM Cahaya Timur 02 yang mengangkut 14 orang itu berangkat dari Bitung, Sulawesi Utara dilaporkan terbalik di perairan Pulau Doi, Kabupaten Halmahera Utara, pada Senin, 7 Juli 2025, sekitar pukul 19.00 WIT.
Iwan menyebut dari 14 orang yang berada di KM Cahaya Timur 02 tersebut 12 berhasil selamat dengan menggunakan sekoci, sedangkan 2 lainnya masih tertinggal di kapal.
“12 orang ABK lompat dan naik ke atas sekoci dan hanyut terbawa arus lalu mencoba mencari bantuan, sementara 2 orang korban masih berada di atas kapal,” pungkasnya.