Sejumlah warga di Pulau Morotai, Maluku Utara, mengaku mengeluhkan layanan air bersih PDAM setempat lantaran sudah sebulan tak mengalir.
Kasim, warga Desa Tanah Tinggi, mengaku dirinya terpaksa meminta air ke rumah tetangga yang memiliki sumur untuk mandi.
“Sudah hampir sebulan ini air PDAM mati, saya terpaksa mandi di tetangga yang punya sumur. Terkadang saya juga harus beli air galon untuk keperluan di dapur,” ucap Kasim kepada cermat, Selasa, 9 Juli 2024.
Hal senada juga diutarakan Yuliana, warga Desa Lemonade. Menurut ia, layanan air bersih sering macet, bahkan dalam sehari aktif hanya di waktu malam.
“Air sering macet dan mati, bahkan cuma jalan saat tengah malam, hanya dua atau tiga jam langsung mati lagi,” ujar Yuliana.
Yuliana mengaku kendala layanan air pada perusahaan itu sudah berlangsung lama. Selain itu, kondisi airnya juga keruh. Dia juga sudah berulang kali mengadu ke kantor PDAM.
“Sampai saya juga malas, sama saja tidak ada perubahan, jadi tidak mau lelah bolak-balik kantor PDAM buat mengeluh lagi,” kata dia.
Sementara Dirut PDAM Pulau Morotai Muslim Jumati menjelaskan bahwa kendala macetnya layanan air bersih ini disebabkan oleh dampak banjir beberapa waktu lalu.
Menurut Muslim, saat ini ada pengurasan enam buah sumur yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai di jembatan Dehegila yang terdampak banjir.
“Jadi enam sumur ini memang belum dioperasikan. Sumur-sumur mengaliri kota. Sejak banjir belum beroperasi, sementara ada pekerjaan pengurasan pembersihan sumur karena lumpur,” ucapnya.
Saat ini Muslim menambahkan, layanan distribusi air di sejumlah titik Pulau Morotai memang terbantu dari sumber air yang lain.
“Akhirnya dibagi jadwal distribusinya, kalau enam sumur sudah selesai pengurasan maka akan normal kembali,” jelasnya.