Pemerintah Kota Ternate mulai meresmikan jembatan Sultan Djabir Syah yang berlokasi di Kelurahan Makassar Timur, Kota Ternate, Maluku Utara, Selasa, 31 Desember 2024.
Peresmian ini ditandai dengan gunting pita yang dilakukan oleh Wali Kota Tauhid Soleman didampingi Sekda Kota Ternate Rizal Marsaoly, Kasi Intelejen Kajaksaan Negeri Ternate, Aan Syaeful Anwar dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tauhid mengatakan, pembuatan jembatan ini merupakan bagian dari upaya memberikan akses fungsional dan menciptakan konektivitas antara jalur utara dan selatan, maupun sebaliknya.
Selain konektivitas, Tauhid mengungkapkan, kondisi dan usia jembatan ini juga menjadi alasan pemerintah melakukan perbaikan.
“Jadi fisik jembatan ini sangat sebelumnya sudah memperhatikan dan ada di beberapa titik juga yang sudah keropos di makan usia, jadi untuk itulah kita usulkan untuk dibangun kembali,” kata Tauhid.
Ia mengingatkan, setelah jembatan ini difungsikan, ke depannya tidak ada lagi orang yang berjualan di atas jembatan. Baik itu di arah utara maupun selatan.
“Jika nanti ada yang berjualan, maka itu artinya yang memberikan ruang adalah kepala OPD.
“Ini kosong. Jadi adi saya minta, setelah ini tidak ada aktivitas di atas jembatan. Mohon diperhatikan, saya minta kepada OPD yang ada. Semata-mata fungsi untuk jembatan,” tegas Tauhid.
Sementara itu, Kadis PUPR Kota Ternate, Rus’an M Nur Taib, menambahkan rehabilitasi jembatan ini bukan sekadar sebagai pemenuhan bagian dari prasarana pendukung konektivitas transportasi.
Namun hal ini, kata Rus’an, sebagai upaya pemerintah untuk memajukan daerah dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Dinas PUPR Kota Ternate sejak 2022 sampai tahun 2024 membangun rehabilitasi 16 unit jembatan yang tersebar dalam kota, termasuk wilayah Batang Dua, Hiri, dan Moti, mencapai total panjang 151 meter,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pembangunan jembatan ini menelan anggaran sebesar Rp. 6,2 miliar yang bersumber dari APBD Kota Ternate tahun 2024.
Proyek strategis ini dikerjakan oleh CV. Dwi Putri Mandiri dengan durasi kerja 150 hari kalender dengan panjang jembatan 10,8 meter dan lebar 21,3 meter.
Penulis: Muhammad Ilham Yahya