Bangunan rumah pengering padi di Desa Sumber Makmur, Halmahera Selatan, Maluku Utara dinilai dikerjakan asal jadi. Warga menyebut bangunan ini malah bikin rugi.
Sesuai informasi yang dihimpun cermat, rumah pengering yang menguras anggaran lebih dari Rp 400 juta ini rampung pada akhir 2022 lalu.
Warga pun mengeluh lantaran kondisi bangunan tidak dapat digunakan hingga sekarang.
Ahmad Sawon, warga Desa Sumber Makmur mengatakan, hingga sekarang belum diketahui pasti siapa kontraktor bangunan tersebut.
Ia bilang, bahkan pada saat pekerjaan, tidak ada papan nama proyek yang dipajang.
“Proyek itu dari Bacan, selesai dikerjakan langsung rusak, jadi tidak bisa digunakan,” kata Ahmad kepada cermat, Minggu, 4 Februari 2024.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Ade Ahmidin. Ia mengaku pembangunan pengering padi tersebut tidak tepat sasaran lantaran lokasinya jauh dari ladang milik warga.
Kendati pekerjaannya asal jadi, Ade mengaku dirinya heran sebab bangunan itu tak dianggap bermasalah.
“Yang kami heran meski pekerjaannya seperti ini (terbengkalai), tapi sampai saat ini tidak ada masalah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumber Makmur, Kecamatan Gane Timur, Sutopo, menegaskan bahwa pihaknya tidak menerima koordinasi dari pihak kontraktor.
Ia bilang saat pembangunan rumah pengering ini, dirinya masih menjabat sebagai kaur pembangunan.
“(Kita) tidak tahu pasti identitas pekerjaan tersebut karena tidak ada koordinasi dari kontraktor kepada pemerintah desa,” ujarnya.
——–
Penulis: Safri Noh
Editor: Rian Hidayat