Fron Mahasiswa Halmahera Timur (Haltim) di Jakarta menggelar unjuk rasa mendesak pemerintah menghentikan aktivitas pertambangan PT Forwad Matrix Indonesia (FMI) buntut dari masalah penyerobotan lahan warga.
Asrul, Koordinator Fron Mahasiswa Haltim mengatakan unjuk rasa tersebut bertujuan mempertegas tuntutan mereka kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Mabes Polri, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kami mendesak pemerintah segera memeriksa PT FMI yang melakukan penyerobotan tanah milik warga di Desa Subaim,” kata Asrul dalam keterangannya yang dikutip cermat, Sabtu, 8 Juni 2024.
Asrul menyebut PT FMI merupakan tambang nikel yang beroperasi sejak tahun 2020.
“Aktivitas perusahaan ini sempat dihentikan oleh Bupati Halmahera Timur karena melakukan ilegal mining. Namun hingga sekarang PT FMI masih beroperasi,” ujarnya.
Sementara Sukardi Husen Sekretaris Front Mahasiswa Haltim menambahkan hasil kajian mereka menunjukkan bahwa PT FMI diduga tidak mengantongi analisis dampak lingkungan (AMDAL).
“Kami mendesak agar pemerintah pusat segera mencabut izin PT FMI dan melakukan investigasi menyeluruh terhadap aktivitas ilegal yang dilakukan perusahaan tersebut,” tegas Asrul.
Fron Mahasiswa Haltim Jakarta berkomitmen terus mengawal isu ini hingga tercapai keadilan bagi masyarakat yang terdampak oleh aktivitas PT FMI.