Calon gubernur Maluku Utara, Sultan Husain Alting Sjah, menegaskan tiga hal yang akan menjadi ciri pemerintahannya jika terpilih sebagai gubernur 2024-2029. Ketiga hal tersebut disampaikan Sultan di hadapan ratusan warga Desa Gamici, Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Jumat, 11 Oktober 2024.
Cagub nomor urut 1 itu datang untuk bersilaturahmi dengan warga dan berkampanye. Kedatangan Sultan didampingi permaisuri Jou Boki Mardiah Fabanyo, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Muhammad Sinen.
Hal pertama yang ditekankan Sultan adalah jika ia menjadi gubernur, istrinya dilarang mencampuri urusan pemerintahan. Selama ini, menurutnya, banyak pemimpin-pemimpin yang keliru menjalankan pemerintahan lantaran istri-istrinya ikut campur.
“Saya sudah bilang pada istri saya, di mana saja kamu boleh atur saya. Tapi dalam pemerintahan jangan atur saya, karena itu bukan wilayahmu,” ujarnya.
Hal kedua, sambung Sultan, adalah anak-anaknya dilarang main proyek di dalam wilayah pemerintahannya.
“Kalau ngana sayang ngana pe papa, jangan datang minta-minta proyek. Jaga itu baik-baik,” ucapnya mengulangi pesannya pada anak-anaknya.
Sedangkan untuk hal ketiga, Sultan menegaskan saat ini negeri Maluku Utara sedang “sakit”, karena itu harus dicari obatnya. Obat itu, sambungnya, ada di tangannya dan warga Maluku Utara.
“Cara mengobatinya adalah dengan berusaha menjadi orang baik-baik untuk menjaga negeri ini. Apalagi kalau saya jadi gubernur, saya harus jadi contoh sebagai orang baik. Kalo saya pancuri, bagaimana saya mau larang orang pancuri? Jika saya tidak disiplin, bagaimana saya mau suruh orang disiplin masuk kantor?” tegasnya.
Sebelum menjadi Sultan, Husain memiliki karier panjang di dunia birokrat. Selama itu pula, ia tak pernah berurusan dengan penegak hukum terkait penyalahgunaan anggaran.
“Coba tanya ke aparat penegak hukum, apakah saya pernah dilaporkan karena berurusan dengan anggaran? Silakan tanya,” tukasnya.
Selama menjadi Sultan, ia juga dikenal enggan memanfaatkan jabatannya untuk meminta fasilitas dari perusahaan tambang. Meski begitu, Sultan Husain sama sekali tidak menolak investasi tambang di Malut.
“Saya ingin tambang memperlakukan rakyat dengan cara yang baik. Menyejahterakan pekerjanya dan menyantuni rakyat lewat CSR-nya. Jika CSR masih kecil, tambah kasih besar lagi. Itu saja sudah membuat saya senang,” tuturnya.
Ia menambahkan, seorang gubernur adalah seorang pelayan, sedangkan rakyat adalah tuan-tuannya. Karena itu, jika ia menjadi gubernur maka ia akan melayani tuan-tuannya dengan baik.
“Jika saya dikehendaki menjadi gubernur maka bapak ibu akan jadi tuan-tuan saya. Doakan saya sehat dan kuat agar bisa menjadi pelayan yang baik untuk melayani tuan-tuan,” tandas Sultan.
Sedangkan Ketua PDIP Malut Muhammad Sinen dalam orasinya menyampaikan dirinya sudah sangat familiar dengan orang Ibu. Sebab ia pernah menghabiskan masa kecilnya di Desa Tongute Ternate, dan memiliki keluarga besar di situ.
“Papa saya meninggal dunia di Tolofuo, Loloda. Waktu saya kampanye Ustaz AGK di Tongute Ternate tahun 2019, di situ kandang Golkar. Tapi setelah saya sebut saya pe dotu-dotu, AGK menang di Tongute Ternate. Cuma setelah menang, dorang tara pernah lagi sampe kadara, jadi saya kecewa dan saya tidak mau lagi jatuh di lubang yang sama. Maka hari ini saya datang kampanyekan Sultan Husain, karena saya yakin Sultan akan lihat orang Ibu pe kebutuhan setelah beliau jadi,” papar calon wali kota Tidore Kepulauan ini.
Pria yang akrab disapa Ayah Erik ini bilang, di Gam Ici, jika Sultan sudah hadir langsung di kampung maka warga tidak akan lari lagi ke kandidat lain.
“Jadi pada hari H, dorang tara akan kase pindah paku coblos kandidat lain,” tukasnya.
Ia mengingatkan, Sultan dan pasangannya Asrul Rasyid Ichsan mengenakan pakaian adat di surat suara. Karena itu, warga diminta mencoblos baju adat di surat suara.
“Tara usah lihat yang pake jas. Karena lambang kitorang di Maluku Utara adalah adat ini,” tegasnya.
Sebagai daerah kesultanan, imbuhnya, Sultan Husain menjadi satu-satunya perwakilan dalam pilkada 2024.
“Jika salah satu (kesultanan) ditunjuk jadi perwakilan di pilkada, maka tiga yang lain pasti mendukung. Jadi tolong doakan Sultan agar niatnya membangun Malut diluruskan oleh Allah SWT,” tandas Ayah Erik.
Di Gam Ici, Sultan Husain juga menemui Fanyira Gam Ici, Haji Kasman Bose, di rumahnya. Sultan dan Fanyira lalu saling mendoakan dalam pertemuan itu.