Medio 2023 menjadi tahun ujian bagi cermat, yang memasuki usia ke-5 tahun. Ada kru yang pergi ada pula yang datang. Tahun ini, kami sebut sebagai dua musim yang dihadapi; kemarau dan hujan.
Sebenarnya, cermat sudah diterpa kemarau saat akhir tahun 2022 di kantor media grup sebelumnya, Tepatnya di Kelurahan Toboko. Media yang baru tumbuh pada usia keempat itu, menghadapi masalah keuangan, dan harus menyelesaikan sendiri, gedung kantor yang dikontrak saat itu. Nyaris sebagian besar kru juga memilih keluar.
Jatuh bangun mendirikan media memang tidak mudah. Modal dan keberanian saja tidak cukup. Butuh ‘Nekat’ untuk bangkit lagi. Hingga pada 2023 awal, cermat memberanikan diri untuk pindah lokasi kantor. Tepatnya di kelurahan Sangaji, Kompleks Sabia, Ternate bagian utara. Dari sini, musim hujan mulai turun. Benar-benar hujan. Cermat memulai belajar lagi dari bawah. Membuka warung kopi—diversifikasi usaha kecil, untuk menunjang ‘asap’ dapurnya.
Hujan terus turun. Tunas-tunas harapan mulai tumbuh. Beberapa kawan terus datang. Meski bukan untuk sebagai pewarta. Menaruh tangan untuk sama-sama membangun harapan. Dari itu, cermat tetap konsisten mengabarkan.
Sepanjang 2023, cermat memang sebagian besar kehilangan ‘karakter’ media—menulis dengan gaya feature, bertutur seperti namanya—Cerita Maluku Utara. Meski dengan segala kekurangan, cermat tetap konsisten mengabarkan mula isu pembangunan, lingkungan, keragaman, hingga kritik media, sebagai berikut:
Dermaga Hiri dalam Bayang-bayang Inkonsistensi
Tahun 2021, rencana pembuatan breakwater (pemecah ombak) dimulai dari skema penyatuan anggaran dua instansi: Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR.
Dinas Perhubungan menyiapkan Rp 850 juta. Tapi dibuka Rp 200 juta untuk perencanaan. Tersisa Rp 650 juta.
Dari jumlah itu, digabung dengan anggaran yang melekat pada Dinas PUPR sebesar Rp 650 juta. Totalnya Rp 1,3 miliar. Sumbernya dari APBD Induk 2021.
Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, kala itu menilai Rp 1,3 miliar tidak akan maksimal. Tapi awal Juni 2022, terungkap bahwa pada tahun 2021 ada perubahan anggaran cetak tetrapod tahap I. Selengkapnya:
Kekerasan dan Wujud Eksploitasi Jurnalis
Peristiwa teror bom yang menimpa Victor Mambor, jurnalis senior di Papua, pada 23 Januari kemarin membuka daftar kasus kekerasan awal tahun ini. Padahal, AJI Indonesia baru saja merilis data kekerasan jurnalis tahun 2022 melalui buku laporan Serangan Meningkat, Otoritarianisme Menguat, pada 16 Januari 2023.
Kasus Victor seperti memberi signal bahwa tahun ini angka kekerasan terhadap jurnalis agak berat untuk menurun dari tahun sebelumnya. Hasil rilis AJI Indonesia menunjukkan Jumlah kasus kekerasan pada 2022 meningkat jadi 61 kasus dari 43 kasus pada 2021. Dan, aktor negara disebut paling besar terlibat sebagai pelaku kekerasan, mulai dari TNI/Polri hingga pemerintah. Selengkapnya:
Jurnalisme dalam Pusaran Kekuasaan
2024 akan menjadi tahun paling menentukan bagi masa depan demokrasi Indonesia. Mulai dari pusat hingga daerah.
Pasca reformasi, kebebasan media massa mengalami perubahan signifikan. Dinamika ini terpolarisasi atas sistem politik yang semakin terbuka.
Publik, sejatinya membutuhkan akses informasi yang memadai. Tidak saja dari aspek keterjangkauan, tapi juga keberimbangan.
Demokrasi yang memungkinkan keterbukaan dalam produksi dan konsumsi informasi, mendorong tumbuhnya perusahaan media, baik cetak mau pun elektronik. Selengkapnya:
Hukum Tanah di Rimba Halmahera
Keriput di wajah Habel Tukang, dan uban bagai mahkota di kepalanya, tak mengurangi semangat lelaki Modole. Baju berbahan kaus lengan pendek berwarna hijau daun, dan celana sebatas lutut bersih, dipakainya ketika menerima saya di rumahnya.
Rumahnya sangat sederhana. Dinding beton kasar, lantai tanah, dan atap seng, tak mengurangi keramahan lelaki berumur enam puluh tahun itu melayani saya.Siang itu Selasa, 15 Agustus 2017, saya berbincang dengan tokoh adat paling berpengaruh, yang berposisi Sangaji Modole di rumahnya, di desa Leleseng, Kao Barat, Halmahera Utara. Selengkapnya:
Toleransi Antar Agama Saat Salat Idulfitri di Ternate
Toleransi suatu hal yang sering diperbincangkan oleh banyak orang dari berbagai kalangan, baik di sekolah, di pemerintahan, di lingkungan masyarakat oleh para tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh masyarakat Indonesia terutama diri kita sendiri.
Toleransi akan menjadi nyata jika kita berusaha kuat untuk mewujudkan dan menjalankannya. Toleransi merupakan tindakan toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok ( KBBI). Selengkapnya:
Mengenal Kampung Sarani di Kota Ternate
Kampung Sarani tampaknya tak lagi familiar di telinga orang-orang Ternate, Maluku Utara. Kampung ini memang disebut sebagai permukiman kuno yang didiami mereka yang beragama Nasrani di masa Hindia-Belanda.
Meski tak lagi lekat dalam ingatan, nama Kampung Sarani belakangan mulai kembali muncul saat musisi Vincent Ryan Rompies mengaku keluarganya berasal dari permukiman tersebut.
Hal itu bermula saat Ali Akbar, seorang komika asal Ternate berkesempatan menjadi bintang tamu di Tonight Show, acara yang dibawakan Vincent dan Desta. Selengkapnya:
Jalan Panjang Membangun Ternate
Satu waktu pada pertengah Januari 1979, Edward Koch, Wali Kota New York City duduk santai menatap Kota New York dari sisi ruangan kerja di lantai tertinggi di kantornya. Ditemani seorang kawan karibnya yang seorang ekonom, Edward membahas sebuah rencana jangka panjang membangun New York menjadi kota maju dan modern. Ia bertekad ingin menjadikan New York sebagai pusat ekonomi dunia dan mengeluarkannya dari krisis ekonomi secepat mungkin. Selengkapnya:
Demo Save Sagea di Kawasan Tambang Berujung Dihadang Polisi
Demonstrasi yang digelar Koalisi Selamatkan Kampung Sagea (Save Sagea) di kawasan tambang site PT IWIP sempat diwarnai ricuh. Polisi menembakkan gas air mata kepada massa aksi.
Demonstrasi ini dilakukan lantaran terjadi pencemaran di Sungai Sagea, Halmahera Tengah, Maluku Utara, yang kembali mengalami perubahan warna. Selengkapnya:
Aliran Dana Tambang Akan Diselidiki Usai Petinggi Harita Group Ditangkap
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal mendalami isu tambang di Maluku Utara buntut kasus suap dan gratifikasi perizinan yang menjerat Abdul Gani Kasuba bersama 6 orang lainnya.
Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan salah satu tersangka dari pihak swasta atas nama Stevi Thomas, yang merupakan orang penting di Harita Group.
Stevi diketahui menjabat Direktur Hubungan Eksternal PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) dan Komisaris di PT Gane Tambang Sentosa, kedua perusahaan ini terintegrasi dengan tambang nikel Harita Group yang beroperasi di Pulau Obi, Maluku Utara. Selengkapnya: