Tarian belayai yang merupakan seni tari asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, bakal ditampilkan pada pelaksanaan Upacara HUT Republik Indonesia ke-78 di Istana Negara.
Hal ini disampaikan oleh Asisten II Pemkab Kepulauan Sula, Abdi Umagapi, usai menggelar rapat bersama sejumlah perwakilan masyarakat Kepulauan Sula.
Menurut Abdi, tarian belayai telah disepakati bersama oleh beberapa tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat.
“Jadi ada beberapa kesimpulan yang diambil, mulai dari kesiapan perlengkapan dan pelaksanaan adat dalam tarian yang perlu didalami. Ini agar penampilan peserta dapat berjalan dengan baik,” katanya, Kamis, 6 Juni 2023.
Sementara Kepala Desa Fatkauyon, Badrun Yoisangadji, menyebut, ada sekitar 25 peserta tarian yang diberangkatkan ke Jakarta.

“Sesuai kesepakatan, penari dari Desa Fatkauyon sebanyak 19 peserta dan 6 peserta lainnya diambil dari luar, yakni dari Desa Fatkauyon,” jelasnya.
Mengenai gabungan penari di tarian belayai, kata Badrun, baru pertama kali dilakukan.
“Karena ada hal mistis dalam tarian belayai, sehingga tarian tersebut harus dimainkan langsung oleh anak cucu dari Desa Fatkauyon. Sebab, tarian Belayai berasal dari Desa Fatkauyon,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tokoh adat akan melakukan ritual sebelum dan sesudah keberangkatan peserta tarian ke Istana Negara, pada 18 Agustus 2023 mendatang.
Karena itu, menurutnya, pemerintah perlu berperan penting memberikan perhatian serius terhadap adat dan budaya di Sula.
Turut hadir dalam rapat kesiapan tersebut Pemerintah Daerah yang diwakili Asisten II Setda Kepsul, Plh Kadis Pariwisata, Kepala Bidang Seni dan Budaya serta Staf Dinas Pariwisata Kepsul, Penggiat Seni dan Budaya Kepulauan Sula.
Kemudian Kepala Desa dan seluruh Aparat Desa Fatkauyon, Ketua BPD Desa Fatkauyon, Imam Desa, Tokoh Adat serta Tokoh Masyarakat Desa Fatkauyon.
Penulis: La Ode Hizrat Kasim
Editor: Rian Hidayat Husni